Bagaimana Pelaku Kejahatan Siber Bisa Tahu Nomor Ponsel Korban

Ilustrasi kejahatan siber
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penipuan dengan meminta One Time Password atau OTP kerap terjadi. Namun saat ini timbul pertanyaan bagaimana cara pelaku kejahatan siber bisa tahu nomor ponsel atau alamat email korban untuk melancarkan aksinya.

Top Trending : Tahun 2025 Menurut Ramalan Jayabaya hingga Juru Parkir Digeruduk Ojol

Wakil Ketua Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), Merza Fachys, bilang ada rumor yang mengatakan jika nomor-nomor ponsel itu diberikan oleh operator seluler.

"(Operator seluler) Sering mendapat tudingan kalau data-data nomor Hp ini berasal dari kami. Di sini saya katakan tidak harus," kata dia, Jumat, 25 September 2020.

Menginspirasi Kepedulian, Kisah Sukses Tim Tanggap Darurat di Kutai Barat

Ia juga mengatakan selama seseorang menggunakan ponsel pasti ada saat di mana menyerahkan nomor ponsel secara resmi atau tidak.

Misalnya, lanjut Merza, mulai dari check-in pesawat atau saat memindai barcode di pusat perbelanjaan. Itu semua membutuhkan nomor ponsel pengguna.

Gadis ABG di Buton Tengah Diperkosa 8 Pria di Lima Lokasi Berbeda, Diancam Videonya Akan Disebar

Ia menuturkan bahwa permintaan untuk menyertakan nomor ponsel hingga email memang tidak bisa dihindari pada saat ini. Sebab, jika tidak dilakukan maka akan menyulitkan aktivitas masyarakat.

"Kemudian, muncullah kenapa lalu dari pemegang data pribadi kita bisa bocor ke orang luar. Itu pertanyaan yang lain," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Pakar Digital Forensik, Ruby Alamsyah, mengatakan pelaku dapat mengetahui OTP (One Time Password) seseorang dengan cara acak atau random.

Ia menjelaskan pelaku kejahatan siber tidak harus mendapatkan nomor-nomor ponsel calon korban dengan cara ilegal, misalnya dari kebocoran atau membeli data pribadi. Namun bisa juga dengan sederhana melakukan percobaan atau memprediksi nomor ponsel tersebut.

"Jadi, kenapa orang atau pejabat tertentu yang nomor pribadinya tidak diketahui kalangan banyak mestinya. Kenapa tiba-tiba bisa menerima SMS kriminal. Pelaku dengan mudah melakukan tembak nomor," ungkap Ruby.

Polisi berhasil menangkap seorang pria yang diduga pelaku penusukan yang menewaskan, Ustaz Saidi, Seorang Imam Mushola di Kawasan Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis 23 Mei 2024.

Polisi: Pelaku Penusukan Imam Musala di Jakbar Bolak Balik TKP Sebelum Beraksi

Pelaku Penusukan Imam Musala di Jakbar Ternyata Beli Pisau Buat Membunuh Secara Online

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2024