Ramadhan Jadi Berkah untuk Produsen HP China

Ilustrasi Bulan Ramadhan.
Sumber :
  • pinterest

VIVA Tekno – Bulan Suci Ramadhan menjadi pendongkrak penjualan smartphone atau ponsel pintar (HP) pada kuartal I 2024.

5 Potensi Bahaya Memainkan HP sambil Dicas

Riset terbaru Canalys mengungkapkan bahwa pasar HP Asia Tenggara tumbuh 12 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 23,5 juta unit.

"Ramadhan menjadi katalis pertumbuhan pengiriman smartphone di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Meningkatnya konsumsi belanja HP masyarakat di ketiga negara ini karena adanya tunjangan hari raya (THR)," kata Analis Canalys Sheng Win Chow, seperti dikutip dari situs resminya, Minggu, 26 Mei 2024.

Hasil Final Australian Open 2024: Dibungkam Unggulan China, Ahsan/Hendra Gagal Persembahkan Juara

Transsion Group asal China, produsen ponsel pintar Infinix, Tecno dan iTel, sukses memanfaatkan momentum Ramadhan dengan penjualan HP kelas entry-level atau pemula pada segmen harga di bawah US$100 (Rp1,6 juta) di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Sheng mengakui jika Transsion begitu jor-joran menjual smartphone murah meriah sejak awal tahun ini. Strategi itu pun berbuah manis.

Soroti KPK Sita HP Hasto, Todung Mulya Lubis: Ini Aneh dan Tidak Etis

"Mereka (Transsion) sangat peka dengan harga. Murah tapi spesifikasi bagus. Ceruk pasar ini berhasil memikat generasi muda di Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk beli produk mereka," jelasnya.

Tak ayal jika Transsion Group asal China itu menempati posisi kedua dengan pangsa pasar 18 persen di Asia Tenggara. Angka ini mengalami lonjakan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 197 persen.

"Co-branding dan bermitra dengan produsen game seluler selama Ramadhan adalah kunci sukses mereka menggaet generasi muda," tegas Sheng.

Posisi pertama masih ditempati Samsung dengan penguasaan pangsa pasar 19 persen. Meski demikian, angka ini sebenarnya anjlok 20 persen dari kuartal I 2023.

Namun, hal tersebut dinilai wajar karena raksasa teknologi Korea Selatan tersebut pelan-pelan lagi mengubah strategi bisnisnya yang lebih fokus pada segmen kelas menengah (mid-range) dan kelas atas (flagship).

Lalu, posisi ketiga, keempat, dan kelima masing-masing Xiaomi (16 persen), Oppo (16 persen), serta Vivo (12 persen).

Melihat hasil riset tersebut, Sheng melihat prospek positif jangka panjang untuk pasar Asia Tenggara, khusus smartphone flagship.

Kombinasi populasi generasi muda dan semakin terbukanya layanan keuangan digital menjadi tanda kuat pertumbuhan belanja konsumen yang akan memacu peningkatan permintaan HP premium.

"Apalagi, kunjungan (CEO Apple) Tim Cook baru-baru ini ke Vietnam, Indonesia, dan Singapura menyoroti komitmen dan minat mereka (untuk menyuplai lebih banyak ponsel kelas atas) di Asia Tenggara," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya