Lari Tidak Bikin Tubuh Jadi Lebih Tinggi, Fakta atau Mitos?

Siluet pria sedang berlari.
Sumber :
  • Times of India.

VIVA – Mitos lari dapat membuat tubuh menjadi lebih tinggi terlanjur menyebar luas. Meskipun, pernyataan tersebut merupakan mitos belaka.

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Bahwasanya, kegiatan lari tidak bisa membuat tubuh menjadi bertumbuh lebih tinggi. Namun, lari sangatlah baik bagi otot core dan tulang belakang.

Selain itu sangatlah baik juga untuk mengurangi berat badan. Tiga keuntungan dari lari inilah yang dapat membuat postur tubuh menjadi lebih baik. Alhasil, tubuh para pelari menjadi kelihatan lebih ramping dan panjang.

Hobi Lari, Politisi Golkar Misbakhun Capai Finis di London Marathon 2024

Aktivitas berlari telah terbukti sangat menguntungkan dalam meningkatkan kualitas postur tubuh. Seiring dengan usia manusia yang bertambah tua tulang pun menjadi lebih lemah dan otot-otot berkontraksi.

Kegiatan berlari ini dipercaya dapat menunda dan mencegah permasalahan ini terjadi, seperti dikutip dari situs livescience, Selasa, 28 Juni 2022.

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

Lari merupakan latihan yang sangat baik bagi tulang belakang. Berdasarkan riset yang diunggah di Jurnal PLoS bahwa tulang belakang manusia terdiri dari diskus intervetebra yang bertindak sebagai peredam kejut untuk tulang belakang sekaligus juga bagi tubuh.

Normalnya, efektivitas diskus intervetebrata ini akan berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Akan tetapi, peneliti juga menemukan orang yang rutin berlari memiliki proses degenerasi yang lebih lama dibandingkan dengan yang tidak pada saat memasuki usia antara 45 sampai 60 tahun.

"Adaptasi otot yang berasal dari aktivitas berlari dapat menguntungkan untuk postur sehari-hari" ujar Melissa Thompson, Associate Professor of Health Science dari Fort Lewis College.

Meskipun begitu, aktivitas berlari ini juga tidak dapat dilakukan secara sembarang. Karena berlari dengan postur yang buruk justru hanya akan berdampak pada postur tubuh sehari-hari yang buruk pula.

Selain daripada berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, berlari dengan postur yang buruk juga akan memakan energi yang lebih banyak pada saat berlari sekaligus juga, meningkatkan risiko cedera.

Dengan demikian diperlukan usaha yang serius untuk mempelajari teknik berlari yang benar. Hal ini dapat membuat berlari dengan lebih kencang dan lebih efektif.

Pelatih lari atletik asal Inggris, Lily Canter, mengatakan frekuensi berlari hanya akan berdampak kepada postur sehari-hari seseorang apabila mereka melakukan usaha yang secara sadar untuk mengoreksi postur tubuh mereka di saat lari.

"Berlari dengan postur bahu yang condong ke depan hanya akan membuang tenaga saja. Berlari akan menjadi lebih efisien jika berlari dengan postur tubuh yang tegak," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya