Manusia Bisa Alergi terhadap Pewarna, Begini Penjelasannya

ilustrasi pewarna.
Sumber :
  • domeckopol/pixabay

VIVA – Bisa dibilang kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari pewarna. Sebagian besar makanan, minuman, obat-obatan, tekstil, dan produk perawatan menggunakan pewarna agar lebih menarik perhatian atau membantu identifikasi jenis produk.

Masih Ada Stigma Pemikiran Feminis dan Alergi Perspektif Gender, Menurut Komnas Perempuan

Namun bagi sejumlah orang pewarna ternyata dapat memiliki efek samping. Kendati demikian, orang dengan alergi pewarna harus ekstra hati-hati dengan produk yang digunakan atau makanan/minuman yang dikonsumsi.

ilustrasi pewarna

Photo :
  • frankspandl/pixabay
5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari oleh Ibu Menyusui

Pewarna terbuat dari berbagai sumber baik alami maupun sintetis. Setiap pewarna memiliki sifat dan regulasi tersendiri. Dilansir dari Hunterlab, pewarna telah digunakan di kehidupan dari berabad-abad lalu.

Sejak itu pula pewarna terus dikembangkan hingga kini lahir dengan berbagai jenis. Salah satu karakteristik yang membedakan antara jenis pewarna adalah ikatan kimianya dengan bahan, sebagai lawan dari pigmen warna yang tidak mengikat suatu zat.

Tidur dengan AC Menyala? Hati-hati 6 Masalah Kesehatan Ini Mengintai

Kualitas kandungan suatu pewarna dapat berdampak pada orang yang mengonsumsi atau bersentuhan dengannya. 

Bahaya pewarna

Terlepas dari manfaatnya dalam kehidupan, beberapa orang memiliki reaksi alami merugikan terhadap pewarna. Gejala alergi pewarna berkisar dari ruam, gatal, hingga yang parah yaitu syok anafilaksis yang berpotensi mengancam jiwa seperti yang tertera di laman Hunterlab.

ilustrasi pewarna makanan

Photo :
  • freepik
  • Merah 40/allure red: terbuat dari tar batubara dan sulingan minyak bumi. Reaksi yang ditimbulkan antara lain gatal-gatal, pembengkakan, dan hiperaktif pada anak-anak. Biasanya hadir di produk makanan dan kosmetik. 
  • Kuning 5/tartrazine: dikaitkan dengan hiperaktif pada anak-anak dan berbagai jenis reaksi alergi lainnya. Hadir dalam berbagai makanan.
  • Kuning 6/sunset yellow: pewarna ini mengandung zat karsinogenik. Jika terpapar dalam jangka waktu panjang karsinogenik bisa memicu tumbuh sel kanker. Selain itu, dapat memicu jenis alergi lainnya dan syok anafilaksis. Biasanya kuning 6 dijumpai di obat-obatan, makanan, serta kosmetik. 
  • Merah 4/carmine: pewarna ini berasal dari ekstrak cochineal yang dikeringkan. Warna merahnya terdapat pada burger, sosi, minuman, dan permen. Gejala pewarna merah melingkupi reaksi hipersensitivitas yang berkisar dari pembengkakan, ruam, hingga syok anafilaksis.

Cochineal, serangga penghasil pewarna merah pada makanan.

Photo :
  • U-Report
  • Biru 1/brilliant blue: relatif umum dalam makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Indikasi alergi pewarna makanan biru termasuk hipersensitivitas.
  • Pewarna tekstil: ada berbagai pewarna tekstil yang bisa menyebabkan reaksi dermatitis kontak. Alergi mungkin timbul di bagian tubuh yang sering bergesekan atau berkeringat seperti lipatan pinggang dan paha bagian dalam.

Jika kamu mengalami tanda-tanda seperti yang sudah dipaparkan di atas, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya