Kecerdasan Buatan Turun Gunung Meramal Pemenang Piala Dunia 2022 Qatar

- Analytics Insight
Para ilmuwan di lembaga tersebut menjalankan 100 ribu simulasi komputer dari 64 laga selama Piala Dunia, dengan menggunakan hasil dan statistik sebelumnya.
Pemenang lima kali trofi Piala Dunia, Brasil, berada di posisi teratas nyaris satu dari empat kali simulasi. Lalu, diikuti Belgia dan pemenang dua kali turnamen sepakbola empat tahunan ini, Argentina dan Prancis.
Striker Timnas Prancis, Kylian Mbappe rayakan gol
- AP Photo/Thanassis Stavrakis
"Kami tentu saja tidak akan merekomendasikan. Siapa pun yang bertaruh. Tidak peduli seberapa bagus model Anda, sepak bola adalah permainan acak. Unpredictable," ungkap Alan Turing Institute.
Salah satu lembaga keuangan, Liberium Capital yang berbasis di London, Inggris, dengan ahli strategi Joachim Klement, sempat berhasil memprediksi pemenang Piala Dunia 2014 dan 2018 lewat algoritma yang dikembangkannya.
Sebagai informasi, Juara Piala Dunia 2014 adalah Jerman dan Prancis merebutnya empat tahun kemudian. Tapi, bukankah perhitungan itu semata-mata acak?
Joachim Klement menegaskan faktor acak memainkan peran yang lebih dominan ketimbang lainnya. "Model algoritma kami hanya menentukan 45 persen peluang tim untuk memenangkan turnamen Piala Dunia. Sisanya atau 55 persen adalah keberuntungan belaka," jelas Klement.