Meski Miring, Kesehatan Menara Pisa Sangat Baik

Menara Pisa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Digital – Menara Pisa yang terletak di Italia telah membuat bingung para insinyur, sejarawan, dan pengamat karena masih bisa berdiri meski telah melewati empat gempa bumi dan bergoyang bolak-balik.

Laba Bersih Mitratel Kuartal I-2024 Naik 4 %, Intip Sumber Cuannya

Kini, semua orang bisa bernafas lega karena survei terbaru menemukan bahwa kesehatannya jauh lebih baik dari yang diperkirakan.

Menara telah merangkak tegak sekitar 4 sentimeter (1,6 inchi) dalam 21 tahun sejak pekerjaan stabilisasi terakhir dilakukan.

Kuil Hindu Pertama di Timur Tengah Hampir Rampung Dibangun

Survei dilakukan oleh tim insinyur geoteknik dan didanai oleh Opera Primaziale Pisana (OPA), sebuah organisasi nirlaba yang didirikan untuk mengawasi pekerjaan konstruksi untuk melestarikan situs bersejarah tersebut.

"Mengingat itu adalah pasien berusia 850 tahun dengan kemiringan sekitar lima meter dan penurunan lebih dari tiga meter, kondisi kesehatan Menara Miring Pisa sangat baik," kata juru bicara OPA kepada National Associated Press Italia. Agency (ANSA).

Pengusaha Edward Hutahaean Jadi Tersangka Baru Korupsi BTS, Kejagung Kejar Satu Lagi

Pembangunan Menara Pisa dimulai pada tahun 1174, dan dalam beberapa tahun tampak ada sesuatu yang salah. Fondasinya yang dangkal dibangun di atas dasar lumpur, pasir, dan tanah liat yang tidak stabil, lebih lunak di sisi selatan.

Menara Pisa di Italia.

Photo :
  • U-Report

Insinyur mencoba memperbaiki kemiringan, membuat lantai atas lebih tinggi di satu sisi daripada yang lain, menghasilkan apa yang bisa dikatakan sebagai bangunan luar biasa yang melengkung dan miring.

Pada tahun 1990-an Menara Pisa tidak lagi mendekati tanah padat, miring 5,5 derajat ke selatan, tepat di luar titik di mana para insinyur memperkirakan menara akan runtuh, menurut laman Science Alert, Rabu, 22 Desember 2022.

Tak lama kemudian, bangunan ditutup untuk umum dan pemerintah Italia meminta sekelompok ahli, diketuai oleh insinyur sipil Michele Jamiolkowski untuk mencari cara menyelamatkannya.

Mereka berpikir untuk menyuntikkan semen di bawah menara tapi tidak jadi digunakan karena terlalu berisiko dan sebagai gantinya mencoba menambatkan sisi utara ke bawah dengan pemberat timah seberat 900 ton (816 metrik ton) untuk mengimbangi sisi selatan yang tenggelam.

Ketika cara itu tidak berhasil, mereka menggali tanah dari bawah sisi utara menara. Perlahan mulai naik. Proyek stabilisasi selama satu dekade selesai pada tahun 2001 dan menara telah diluruskan sekitar 40 sentimeter.

Saat ini kemiringannya hanya sekitar 4 derajat. Pada tahun 2013, para peneliti dari badan sains nasional Australia, CSIRO, juga memetakan setiap sudut dan celah menara menggunakan pemindai 3D, menciptakan beberapa rekonstruksi digital menara yang dapat digunakan jika bangunan perlu diperbaiki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya