Geger Warga Amerika Didor Agen Intelijen Gara-gara Ancam Presiden

Ilustrasi penembakan.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

Utah – Biro Investigasi Federal atau FBI dilaporkan telah menembak mati seorang pria pada Rabu, 9 Agustus 2023, karena mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Rais Aam PBNU Kenang Kenal Prabowo Sejak 1996, Doakan Sukses Jalankan Pemerintahan

Pria yang berasal dari Negara Bagian Utah, AS tersebut ditembak ketika sedang dilakukan penangkapan. Dilansir dari NBC News, Selasa, 15 Agustus 2023, pria bernama Craig Deleeuw Robertson ini sebelumnya pernah dilaporkan setelah mengeluarkan ancaman untuk membunuh Presiden Joe Biden dan Alvin Bragg Jr., Jaksa Wilayah Manhattan, New York.

Pengakuan Prabowo Dibantu Jokowi Persiapkan Diri Jelang Pelantikan Presiden Bulan Oktober

VIVA Militer: Personel Biro Investigasi Federal AS (FBI)

Photo :
  • The Intercept

Ancamannya tersebut terkait dakwaan ke mantan Presiden AS Donald Trump sehubungan dengan pembayaran uang suap.

Jenderal Pengkhianat Iran Mata-mata CIA Masih Berkeliaran Meski Diklaim Sudah Dieksekusi

Banyak politisi lain juga diduga diancam dalam posting media sosial warga Provo tersebut, yang disebut dalam dokumen pengadilan bersumpah untuk membalas FBI selama penyelidikan.

Dalam dokumen pengadilan FBI menggambarkan Robertson sebagai pria kulit putih berusia sekitar 70-75 tahun. Ia diketahui memiliki banyak senapan, termasuk sniper dan senjata api lainnya.

Robertson ditembak mati oleh satu agen intelijen FBI pada pukul 06:15 pagi waktu setempat di Provo, atau 12 jam sebelum Presiden Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Negara Bagian Utah. Dilaporkan tidak ada agen intelijen yang terluka.

"Insiden itu bermula ketika agen khusus berusaha melayani penangkapan dan penggeledahan di sebuah tempat tinggal," kata FBI dalam sebuah pernyataan. "Subjek sudah tewas,” tambahnya.

Penembakan itu sedang ditinjau oleh Divisi Inspeksi FBI. Sementara Dinas Rahasia (Secret Service) AS, yang memberikan perlindungan untuk Presiden Joe Biden, juga mengeluarkan sebuah pernyataan terkait hal ini.

"Dinas Rahasia mengetahui penyelidikan FBI yang melibatkan seseorang di Utah yang telah menunjukkan ancaman terhadap orang yang dilindungi," kata badan itu.

Presiden AS Joe Biden menyatakan akan mengakhiri pandemi COVID-19 di AS.

Photo :
  • AP Photo/Susan Walsh

"Meskipun kami selalu berkoordinasi erat dengan mitra penegak hukum kami, ini adalah upaya yang dipimpin FBI dan kami akan merujuk pertanyaan terkait apa pun ke FBI," katanya.

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan kepada NBC News bahwa Biden telah diberi pengarahan tentang penggerebekan FBI pagi hari. Itu menjelang acara yang dijadwalkan di New Mexico.

Keluhan kejahatan terhadap Robertson diajukan di Pengadilan Distrik AS di Utah. Bukan hanya membuat ancaman terhadap presiden, ia juga disebut membuat ancaman antar negara bagian, dan mempengaruhi, menghalangi, serta membalas petugas penegak hukum federal dengan ancaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya