Mitos atau Fakta, Asap dan Kekeringan Tanda Kiamat?

Ilustrasi polusi udara.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Munculnya kabut asap dan kekeringan menjadi beberapa tanda datangnya kiamat. Apakah terdapat dalil yang menjelaskan tentang hal ini? Simak ulasan VIVA Tekno berikut:

Kapan Bumi Kiamat?

Hanya Allah SWT yang tahu kapan terjadinya kiamat, namun tanda-tanda datangnya kiamat telah dijelaskan melalui beberapa dalil. Kiamat adalah peristiwa yang pasti terjadi sebagai akhir dari kehidupan di dunia.

Polusi udara di New York City, AS, terburuk pada Selasa, 6 Juni 2023 malam.

Photo :
  • tvOne/ Yanri Subekti
Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar dijelaskan, di antara banyaknya tanda kiamat, disebutkan kemunculan kabut asap dan bencana kekeringan.

Dalam Al-Qur'an surat Ad-Dukhan ayat 10-11, Allah SWT berfirman,

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.”

Viral Penampakan Minimarket Warung Madura: Tutup Kalau Sudah Kiamat

Dalil lain yang menunjukan secara jelas bahwa kabut adalah salah satu tanda kiamat adalah hadits riwayat Muslim dari Hudzaifah ibn Usaid al-Ghifari. Hudzaifah berkata, "Nabi Muhammad SAW datang saat kami sedang berdiskusi. Beliau bertanya, 'Kalian mendiskusikan apa?' Kami menjawab, 'Kami membicarakan kiamat.' Sabda beliau, 'Kiamat tak akan terjadi sampai kalian melihat sepuluh tanda.' Lalu beliau menyebut kabut, Dajjal, hewan melata, matahari terbit dari sebelah Barat, turunnya Isa ibn Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga khasaf di sebelah timur, di sebelah barat, dan di Jazirah Arab dan terakhir api muncul dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul."

Ibn Mas'ud berpendapat bahwa tanda kiamat ini (kabut) telah terjadi. Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya bahwa Masruq berkata:

Kami sedang duduk di samping Abdullah yang sedang berbaring. Seseorang mendatanginya dan berkata,

"Hai Abu Abdurrahman, ada seorang tukang hikayat bercerita di pintu gerbang Kindah. Ia percaya bahwa tanda kabut telah datang,. yang menimpa nafas orang-orang kafir dan menimpa pula kaum mukmin dalam bentuk pilek.

" Abdullah pun duduk dan berkata dengan marah, "Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah! Siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, hendaklah ia berbicara sesuai pengetahuannya.

Ilustrasi kekeringan ekstrem.

Photo :

Sebaliknya, bila ia tidak tahu, hendaklah ia berkata, 'Allah lebih tahu.' Allah mengetahui orang yang mengucapkan 'Allah lebih tahu' tentang hal yang tak diketahuinya. Allah berfirman kepada Nabi SAW, 'Katakanlah (Hai Muhammad), "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-ada."

"Ketika Rasulullah SAW melihat manusia meninggalkannya, beliau berdoa, Ya Allah, turunkan lah azab kekeringan seperti tujuh tahun kekeringan Yusuf.' Lalu mereka tertimpa bencana kekeringan yang sangat parah selama setahun, sampai-sampai mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan. Salah seorang dari mereka melihat ke langit dan melihat sebentuk kabut.

Lalu Abu Sufyan mendatangi beliau dan berkata, 'Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang membawa perintah untuk taat kepada Allah dan menjaga silaturrahim. Sekarang kaummu sungguh sedang binasa, maka berdoalah kepada Allah SWT untuk mereka.'

Beliau bersabda, 'Apakah azab akhirat tersingkap? (Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan."

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Ad-Dukhan Ayat 16

(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.”

"Hantaman yang keras (al-bathsyah alkubra) adalah Perang Badar. Dengan demikian, tanda dukhan (kabut), hantaman yang keras dan kekalahan bangsa Romawi telah terjadi."

Jadi, Ibn Mas'ud berpendapat bahwa tanda kabut telah terjadi. Beliau berargumen bahwa azab yang menimpa orang kafir di akhirat tidak disingkapkan kepada mereka, sedangkan ayat di atas menyatakan bahwa Allah mengangkat sedikit azab dari mereka. Pendapat Ibn Mas'ud ini dipegang oleh sekelompok salaf seperti Mujahid, Abu al-Aliyah, Ibrahim an-Nakha'ii, al-Dhahhak, 'Athiyyah al-'Aufi, dan Ibn Jarir.

Sementara Ibnu Katsir berpendapat bahwa tanda kabut asap jelang kiamat belum terjadi. Beliau menguatkan pendapatnya dengan hadits Abu Malik al-Asy'ari r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Tuhanmu memperingatkan tiga hal kepadamu. Pertama, kabut yang menimpa kaum mukmin seperti pilek dan juga menimpa orang kafir. Kabut itu mengepul sampai-sampai keluar dari setiap organ.

Sementara Imam Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan hadits Nabi Muhammad SAW, "Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya." Di antaranya yang beliau sebutkan adalah kabut.

Imam Nawawi berkata, "Hadits ini memperkuat pendapat bahwa kabut mengenai nafas orang-orang kafir, dan menimpa mukmin dalam bentuk pilek, dan itu belum terjadi. Tanda ini akan terjadi menjelang hari kiamat


Dalam kitab Bad al Khalaq pendapat ini disebut, sekaligus membantah pendapat Ibn Mas'ud. Sebenarnya itu adalah ungkapan bencana kekeringan yang melanda kaum Quraisy, sehingga mereka melihat sebentuk kabut antara mereka dan langit.

Segolongan ulama sependapat dengan Ibn Mas'ud. Ada juga pendapat lain dari Hudzaifah, Ibn Umar, dan Hasan. Hudzaifah meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, bahwa kabut itu akan berada di bumi selama empat puluh hari. Karenanya, dalam rangka mempertemukan perkataan-perkataan ini, dapat diajukan bahwa bisa jadi ada dua kabut.

'Abd al-Wahhāb 'Abd al-Salām Ṭawīlah dalam bukunya yang berjudul Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci dijelaskan bahwa kabut hitam itu tidak mencelakakan kaum mukminin, mereka hanya menderita selesma, tetapi kabut itu akan mendesak kaum kafir dan munafik. Lalu kabut itu masuk ke jendela rumah mereka, lalu mereka meniupkan-niupkan sehingga kabut hitam itu keluar dari telinga mereka.

Abu Malik Al-Asy'ari mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tuhan kalian memperingati tiga tanda kiamat, yaitu kabut hitam yang menyerang kaum mukmin seperti selesma dan menyerang orang kafir, lalu ia meniupkan kabut itu sehingga keluar dari setiap telinga mereka, keluarnya hewan melata, dan keluarnya Dajjal." (HR Ibnu Jarir dan Thabari)

Ali r.a. berkata, "Tanda kabut hitam tidak akan hilang sesudah itu, akibatnya kaum mukminin terserang selesma dan kaum kafir meniup-niup hingga keluar." (HR Abdurrazaq dan Ibnu Abi Hatim)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya