Teleskop James Webb Temukan Dunia Lautan

Exoplanet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah menemukan bukti adanya molekul berbasis karbon di atmosfer yang diduga merupakan dunia lautan.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Planet ekstra-surya atau exoplanet yang dikenal sebagai K2–18 b adalah target menggiurkan bagi para astronom saat mereka mencari kehidupan di luar tata surya.

Hal ini karena penelitian dan pengamatan sebelumnya dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengindikasikan bahwa planet tersebut bisa jadi adalah lautan atau Dunia Hycean yang penuh dengan air cair.

Kapan Bumi Kiamat?

K2–18 b memiliki radius antara dua hingga tiga kali lebih besar dari Bumi dan terletak 120 tahun cahaya dari tata surya, mengutip dari situs Space, Rabu, 13 September 2023.

Hasil baru ini menunjukkan adanya jejak karbon dioksida dan metana di atmosfer K2–18 b tanpa mendeteksi adanya amonia, yang kemungkinan mengindikasikan adanya lautan air di bawah atmosfer yang kaya hidrogen.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

“Temuan kami menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan beragam lingkungan layak huni dalam mencari kehidupan di tempat lain,” kata penulis utama penelitian dan ilmuwan Universitas Cambridge, Nikku Madhusudhan dalam sebuah pernyataan. 

Secara tradisional, pencarian kehidupan di exoplanet fokus pada planet berbatu yang lebih kecil. Namun dunia Hycean yang lebih besar secara signifikan lebih kondusif untuk pengamatan atmosfer.

Dengan massa sekitar 8,6 kali massa Bumi dan terletak di zona layak huni bintang -wilayah yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin untuk menampung air cair— K2–18 b adalah contoh planet dengan ukuran antara Bumi dan Matahari.

James Webb Space Telescope (JWST).

Photo :
  • European Space Agency

Dunia-dunia ini disebut sebagai sub-Neptunus dan tidak seperti planet mana pun di tata surya, sehingga menjadikannya misteri bagi para astronom yang saat ini sedang memperdebatkan sifat atmosfernya.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu membuka tabir seputar atmosfer dan kondisi lingkungan di dunia sub-Neptunus dan Hycean.

Selain menghasilkan molekul karbon, temuan James Webb juga menunjukkan kemungkinan adanya sesuatu yang berpotensi lebih menarik di atmosfer K2–18 b.

Teleskop luar angkasa ini tampaknya telah mendeteksi dimetil sulfida (DMS). Di Bumi pun hanya diproduksi sebagai produk sampingan kehidupan, terutama dihasilkan oleh fitoplankton.

Tim berhati-hati dalam mendeteksi hal ini karena tingkat kepastiannya jauh lebih kecil dibandingkan keberadaan molekul karbon.

Pengamatan James Webb mendatang harus dapat memastikan apakah DMS memang ada di atmosfer K2–18 b pada tingkat yang signifikan. Kehati-hatian ini harus diterapkan pada temuan K2–18 b secara umum ketika berspekulasi tentang kehidupan alien.

Sekali pun planet ini memiliki lautan air cair dan atmosfer yang mengandung molekul karbon, bukan berarti planet tersebut menampung kehidupan atau planet ekstrasurya tersebut dapat mendukung makhluk hidup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya