Bangun Pangkalan di Bulan dengan Bantuan Nuklir

Ilustrasi astronot yang sedang bercocok tanam di Bulan.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Para ilmuwan di Inggris telah menciptakan sel bahan bakar nuklir mini seukuran biji yang dapat menggerakkan reaktor futuristik berbentuk bunga di Bulan pada tahun 2030.

Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar

Sel bahan bakar kecil baru ini, yang dikembangkan oleh para peneliti di Nuclear Futures Institute di Bangor University di Wales, kira-kira seukuran biji poppy, yang lebarnya sekitar 0,04 inci (1 milimeter), menurut situs Live Science, Kamis, 14 September 2023.

Pelet mini adalah jenis bahan bakar partikel isotropik tri-struktural (TRISO), yang terbuat dari uranium, karbon, dan oksigen yang dikelilingi oleh cangkang keras seperti keramik. 

Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir

Sel-sel ini jauh lebih tahan lama dan efisien dibandingkan bahan bakar nuklir tradisional, sehingga menjadikannya sempurna untuk eksplorasi ruang angkasa.

Sel bahan bakar tersebut dirancang untuk memberi daya pada Space Flower Moon Micro Reactor, sebuah reaktor fusi konseptual seukuran mobil yang dirancang oleh Rolls-Royce.

Hamas Tegaskan Terus Serang Israel dari Lebanon Selatan

Bumi dilihat dari Bulan.

Photo :
  • New Scientist

Pendanaan untuk reaktor tersebut telah diperoleh pada awal Maret dan desain tersebut merupakan inti utama untuk memberi daya pada pangkalan Bulan di masa depan sebagai bagian dari program Artemis NASA.

Ini bertujuan untuk membangun pangkalan permanen di satelit alami Bumi pada tahun 2030. Para peneliti berpendapat salah satu bahan bakar yang tahan lama dapat memberi daya pada satu reaktor hingga 15 tahun.

Sel bahan bakar tersebut kini telah dikirim ke NASA untuk diuji, yang akan mensimulasikan bagaimana pelet nuklir menghadapi kekuatan simulasi peluncuran roket dan apakah benda itu seefisien yang diklaim para peneliti.

Sumber listrik yang andal akan sangat penting bagi pangkalan di Bulan di masa depan karena tenaga surya tidak dapat diandalkan pada malam hari. Ketika suhu turun hingga di bawah minus 129 derajat Celcius, sejumlah besar energi akan dibutuhkan untuk menghangatkan tempat tinggal dan infrastruktur penting.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya