Ilmuwan Beberkan Rahasia Umur Panjang hingga 100 Tahun

Ilustrasi lansia.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

Swedia – Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa beberapa orang dapat hidup lebih lama daripada yang lain? Sebuah penelitian baru-baru ini oleh para ilmuwan di Swedia mungkin telah mengungkap rahasia tersebut dan ternyata jawabannya mungkin terletak dalam darah kita.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para peneliti di Swedia mempelajari sampel darah lebih dari 44.000 orang yang berusia di atas 60 tahun. Dari kelompok tersebut, ratusan orang telah mencapai usia seratus tahun atau lebih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mencapai usia seratus tahun memiliki beberapa perbedaan kunci dalam kadar darah mereka dibandingkan dengan rekan-rekan sebaya yang tidak hidup hingga usia tersebut.

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Ilustrasi penelitian.

Photo :
  • Pixabay/Herney
Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Dilansir VIVA Tekno dari Daily Mail, salah satu perbedaan utama adalah kadar gula darah. Para peneliti menemukan bahwa para orang yang mencapai usia 100 tahun memiliki kadar gula darah yang lebih rendah sejak usia 60-an dibandingkan dengan rekan-rekan sebaya yang tidak hidup hingga usia tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa mengendalikan kadar gula darah dapat berperan penting dalam peningkatan umur harapan hidup.

Selain kadar gula darah, para peneliti juga memeriksa fungsi ginjal dan hati. Mereka menggunakan dua penanda dalam darah untuk mengukur kesehatan organ-organ ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang mencapai usia seratus tahun memiliki fungsi ginjal dan hati yang lebih sehat. Ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan organ-organ ini sepanjang hidup.

Ilustrasi lansia.

Photo :
  • Pixabay

Namun, ada satu temuan mengejutkan dari penelitian ini. Para peneliti menemukan bahwa orang yang hidup hingga usia seratus tahun juga memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi.

Meskipun kadar kolesterol yang lebih tinggi umumnya dianggap sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung, tampaknya tidak berlaku bagi orang-orang yang mencapai usia seratus tahun.

Para peneliti juga membandingkan 12 biomarker yang berbeda dalam darah partisipan yang hidup hingga usia 100 tahun dengan mereka yang tidak.

Biomarker ini mencakup total kolesterol, gula darah, asam urat, kreatinin (yang mengukur fungsi ginjal), zat besi, dan albumin (sebuah protein yang dapat mengindikasikan masalah hati atau ginjal).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat zat besi dan total kolesterol yang lebih tinggi berhubungan dengan peluang lebih besar untuk mencapai usia 100 tahun. Ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang lebih tinggi mungkin tidak selalu menjadi masalah jika faktor-faktor lainnya sehat.

Namun, perlu diingat bahwa temuan ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor gaya hidup dan genetik yang juga dapat memengaruhi umur panjang. Hasilnya menunjukkan bahwa selain faktor keberuntungan, genetik dan gaya hidup juga berperan dalam menentukan umur panjang.

Untuk itu, menjaga pola makan yang sehat dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan mungkin juga memiliki peran penting dalam mencapai usia 100 tahun. Selain itu, penting untuk selalu memeriksa kesehatan organ-organ vital seperti ginjal dan hati serta kadar gula darah sepanjang hidup.

Dengan demikian, penelitian ini menyoroti pentingnya menjaga kadar darah dan kesehatan organ-organ vital untuk meningkatkan peluang hidup lebih panjang. Ini juga menunjukkan bahwa faktor-faktor gaya hidup dan genetik dapat berperan dalam penentuan umur panjang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya