100 Ribu Orang Jadi Target

Talenta digital.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo menargetkan 100 ribu orang mengikuti program Digital Talent Scholarship (DTS) pada tahun ini untuk mendorong peningkatan talenta digital di Indonesia.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

"Peserta tahun ini sama dengan tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkominfo Hary Budiarto di Jakarta, Kamis malam, 18 Januari 2024.

Ia juga mengusulkan agar jumlah peserta program DTS meningkat menjadi 200 ribu orang di tahun depan. Menurut perhitungan McKinsey, seharusnya angka ideal untuk pelatihan talenta digital adalah 600 ribu orang per tahun.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Oleh karena itu, lanjut dia, 400 ribu talenta digital sisanya akan dicetak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Hary mengatakan Kemendikbudristek memiliki 4.000 perguruan tinggi. Apabila dalam setahun terdapat 100 mahasiswa jurusan teknik informatika (IT) yang lulus, maka target 400 ribu talenta digital dalam setahun akan tercapai.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

"Kalau 100 dikali 4.000 itu dia bisa menghasilkan 400 ribu (talenta digital). Makanya kita ambil 200 ribu. Jadi, per tahun itu harusnya 600 ribu. Ini baru bisa menjadi Indonesia Emas 2045. Itu kira-kira hitung-hitungan targetnya," ungkapnya.

Seperti diketahui, program DTS Kemenkominfo berhasil meluluskan 92.192 peserta tahun lalu. Adapun, sejak program tersebut diluncurkan pada 2018, jumlah peserta DTS yang lulus mencapai lebih dari 500 ribu orang.

DTS merupakan program Kemenkominfo untuk mengakselerasi transformasi digital, menyiapkan SDM digital yang tangguh dan berdaya saing, peningkatan sektor ekonomi digital, dan menguasai teknologi digital era industri 4.0.

Program Ini dilaksanakan gratis dengan metode online dan offline serta dapat diikuti seluruh penduduk Indonesia. Mulai dari ASN/PNS, profesional, lulusan perguruan tinggi dan SMK, serta masyarakat umum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya