Kemenkominfo Bakal Terbitkan Mudikpedia

Pemudik menggunakan transportasi umum bus.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menerbitkan Mudikpedia dalam waktu dekat. Platform ini berisi mengenai informasi seputar perjalanan arus mudik dan balik Lebaran 1 Syawal 1445 Hijriah.

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

"Kami sedang mempersiapkannya. Isinya itu tentang segala informasi tentang arus mudik dan balik, termasuk kita bisa klik CCTV jalan tol hingga peta-peta lokasi wisata yang biasa dilalui oleh para pemudik," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, melalui keterangan resminya, Senin, 18 Maret 2024.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan segala persiapan dan perhitungan tanggal mudik guna mencegah penumpukan.

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”

Usman tidak lupa mengimbau masyarakat untuk mudik menggunakan berbagai opsi angkutan umum dan menghindari penggunaan kendaraan motor/roda dua yang berbahaya untuk perjalanan jarak jauh.

"Lebih baik kita mudik dengan kendaraan umum. Banyak kementerian dan lembaga (K/L) atau pun pemerintah daerah yang menyelenggarakan mudik gratis dan pemerintah telah memperbanyak atau menambah perjalanan kereta api," jelas dia.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong.

Photo :
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu tujuan wisata favorit masyarakat saat libur Lebaran. Tahun lalu, lebih dari setengah juta wisatawan mengunjungi sejumlah objek wisata di sana. Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024, berbagai persiapan dilakukan dari segi keamanan, kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan.

Berdasarkan evaluasi mudik tahun lalu, volume kendaraan yang menggunakan jalur Pantura (non-tol) lebih tinggi 66 persen atau sekitar 2,4 juta kendaraan dibanding yang menggunakan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali, yakni sebanyak 1,2 juta. Hal ini dikarenakan moda sepeda motor banyak digunakan mencapai 86 persen.

Pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat akan didukung oleh 127 posko lalu lintas dan 12 titik traffic counting yang menghitung angkutan lebaran seperti sepeda motor, mobil ringan, dan kendaraan besar.

Penanganan jalur wisata pada H+1 Lebaran juga diperlukan di sejumlah tempat, seperti Puncak, Lembang, Pangandaran, juga Pelabuhanratu. Apabila situasi arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) normal, maka ruas Tol Japek dan Tol Cipali berjalan normal dua arah.

Jika padat, maka akan dilakukan contra flow satu lajur mulai dari dobrakan kilometer (Km) 47 Tol Japek sampai dengan Km 96 Tol Cipali. Untuk kondisi kontinjensi, akan dilaksanakan cara bertindak contra flow dua lajur di Tol Japek mulai dari Km 47 sampai dengan Km 70, lalu dilanjutkan one way dari Km 70 sampai dengan Km 188 gerbang Tol Palimanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya