Ini Kerugian yang Diderita Penerima SLI Ilegal

Barang bukti praktik penyaluran trafik panggilan dari luar negeri ilegal
Sumber :
  • Vivanews/Amal

VIVA.co.id - Pengalihan trafik sambungan internasional yang dilakukan oknum memang telah merugikan operator Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menaksir, akibat praktik ilegal itu, operator merugi Rp1,26 triliun per tahun.

Pengalihan sambungan internasional secara ilegal itu juga merugikan penerima panggilan yang ada di dalam negeri. Penerima akan merasakan kualitas layanan panggilan sangat kurang.

"Secara fungsi, untuk ngobrol bisa, tapi nggak sebagus lewat trafik resmi operator. Sambungan akan sering putus-putus, kadang delay, suara juga nggak jernih," jelas Michael Adiguna, anggota Tim Penertiban Penyalahgunaan Trafik Terminasi Internasional kepada VIVA.co.id, Rabu 4 Februari 2015.

Selain itu, penerima sambungan luar negeri akan menemukan nomor yang masuk bukan nomor luar negeri tapi nomor lokal. Pelaku pengalih trafik, lanjut Adiguna, juga akan mengendalikan waktu panggilan.

"Terserah pelaku. Tergantung kebutuhan mereka, bisa dibiarkan telepon 5 menit, bisa juga 20 menit. User (pemanggil dan penerima) nggak akan tahu," katanya.

Mengingat rawan, Adiguna meminta penerima sambungan internasional agar cermat dan teliti. Ia mengatakan, jika penerima mendapatkan sambungan luar negeri, tapi yang muncul adalah nomor lokal, agar segera melaporkan ke Kominfo. (art)

Baca juga:

Bongkar Praktik Ilegal, Kominfo Selamatkan Rp1,26 Triliun

 Sim Card.

Menkominfo Larang Operator Telekomunikasi Baru

Pemerintah berupaya mengefisienkan industri telekomunikasi.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2015