Serangan Cyber ke AS dan Korsel

Korsel Analisa Sampel Komputer Bot Terinfeksi

VIVAnews - Kepolisian Korea Selatan saat ini tengah menganalisis sampel dari puluhan ribu komputer yang terinfeksi program jahat.

Komputer-komputer tersebut adalah komputer-komputer milik warga Korea Selatan, yang dirasuki oleh program jahat dan memanfaatkannya untuk meretas website di Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Pejabat intelijen Korea Selatan menduga bahwa gangguan pada website di negaranya dan AS ini didalangi oleh musuh bebuyutannya, yakni Korea Utara (Korut). Dikabarkan bahwa institut penelitian militer Korea Utara mendpat pesanan untuk menghancurkan jaringan komunikasi Korsel.

An Chan-soo, pejabat senior kepolisian Korsel yang menginvestigasi serangan cyber itu, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mendapatkan 27 komputer yang terinfeksi kode komputer berbahaya, dikenal dengan nama "malware".

Lelang Vespa Klasik Babe Cabita Sudah Tembus Rp131 Jutaan, Rigen Tawar Harga Segini

Kepolisian kini sedang menelusuri jalur kontaminasi program yang meluncurkan serangan itu. Program itu memang mampu memberikan akses jarak jauh bagi hacker untuk memanfaatkan komputer yang terinfeksi, tanpa diketahui pemiliknya.

An tidak memberikan keterangan lebih lanjut siapa pemilik komputer yang diselidiki tersebut. Mereka hanya memberikan informasi bahwa komputer itu dimiliki secara individu oleh warga Korsel.

Ketua PD Parfi Bali Lenny Hartono Ingin Kedepannya Industri Film di Bali Semakin Maju

Korsel juga tengah mencari hard disk dan informasi lain mengenai enam server asing yang meng-update program malware.

Serangan cyber telah menjadikan situs-situs high-profile sebagai targetnya, termasuk website di Gedung Putih AS, dan kantor kepresidenan Korsel Gedung Biru. Lima alamat Internet Protocol, atau IP, di lima negara sudah diblok, yakni di Austria, Georgia, Jerman, Korsel, dan AS.

Identitas alamat IP itu sendiri agaknya hanya akan menyediakan sedikit informasi, karena para peretas menggunakan alamat palsu untuk menyembunyikan jati diri dan lokasi mereka.

Serangan itu sendiri sudah semakin berkurang. Belum ada laporan lebih lanjut mengenai serangan sejenis yang terjadi di Korea Selatan.

Andien Akan Manggung di International Golo Mori Jazz 2024: Ingin Tunjukan Keindahan Indonesia
Ilustrasi kereta api.

Ada Aksi May Day, 12 Kereta Api dari Stasiun Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara Hari Ini

Sebanyak 12 kereta api keberangkatan Stasiun Gambir bakal menaikkan penumpang di Stasiun Jatinegara imbas adanya aksi peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024