Logo WARTAEKONOMI

Go-Food dan Go-Pay Jadi Andalan Gojek Raup Keuntungan

Go-Jek Targetkan Profit Lewat Go-Food dan Go-Pay. (FOTO: Gojek Indonesia)
Go-Jek Targetkan Profit Lewat Go-Food dan Go-Pay. (FOTO: Gojek Indonesia)
Sumber :
  • wartaekonomi

Gojek dipandang sebagai bagian dari gelombang bisnis seperti Uber ketika meluncurkan aplikasi berbagi-tumpangan ojek pada Januari 2015.

Namun, melihat jalur bisnis yang mereka targetkan untuk memperoleh profit, perusahaan itu seolah ingin berkata: Gojek bukanlah Uber.

Nadiem bahkan menyampaikan, segala tentang Gojek berbeda dengan perusahaan-perusahaan ride-hailing lain.

Layanan ojek daring mereka jadi komponen paling penting karena itulah yang menarik pengguna untuk menggunakan aplikasi Gojek, serta menjadi sumber pendapatan tetap bagi 2 juta mitra pengemudi perusahaan.

Kini, perusahaan telah melakukan diversifikasi layanan ke berbagai sektor, termasuk pengiriman makanan dan pembayaran digital. Masing-masing layanan itu menghasilkan US$2 miliar (sekitar Rp28,8 triliun) dan US$6,3 miliar (sekitar Rp90,7 triliun) dalam transaksi tahunan, masih berdasarkan laporan Nikkei.

Layanan ride-hailing Gojek memang bergantung pada sepeda motor. Ojek jadi satu solusi untuk menembus kemacetan di kota padat seperti Jakarta dan wilayah lain yang serupa di Asia Tenggara.

Di sisi lain, dorongan lebih dalam terhadap bisnis di luar lini utama mencerminkan strategi Gojek untuk menumbuhkan loyalitas pengguna terhadap aplikasi mereka. Membuat perusahaan mendapat aliran pendapatan dari restoran dan toko yang ingin menarik para pengguna itu.