Ini Griya Schizofren, Organisasi yang Mengubah Pandangan Masyarakat Mengenai Masalah Kejiwaan

Griya Schizofren
Sumber :
  • UNS

VIVA Edukasi – Dewasa ini, kesehatan mental dan kejiwaan sudah menjadi salah satu topik yang dibahas. Kesehatan kejiwaan adalah aspek yang sering terlupakan namun sangat penting dalam kehidupan kita. 

Daftar Juri SATU Indonesia Awards 2024, Ada Raline Shah

Seiring dengan peningkatan kesadaran akan kesehatan fisik, penting untuk memahami bahwa kesehatan mental dan emosional memiliki dampak besar pada kualitas hidup kita. 

Nah, bermula dari kepedulian kepada orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), tiga mahasiswi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Triana Rahmawati, Febrianti Dwi Lestari, dan Wulandari pun mendirikan kelompok atau organisasi bernama Griya Schizofren

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

Triana Rahmawati

Photo :
  • VIVA Bandung

Mereka memulai dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS. Ketiganya hendak mendekati persoalan ODMK dari Ilmu Sosiologi. Mereka kemudian mengabdi pada Griya PMI dan menginisiasi untuk melakukan pendampingan ODMK. 

Astra Gelar Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2024 di Bengkulu, Ratusan Anak Muda Ikut Serta

Pada awalnya, hanya 10 mahasiswi yang terlibat di Griya PMI. Seminggu 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan ODMK di Griya PMI, hingga akhirnya ada sekitar 50 orang yang terlibat. Pada Oktober 2014, Triana bersama koleganya mendirikan Griya Schizofren.

Tercatat pada tahun 2017 berkembang cukup pesat hingga sudah ada 200 ODMK yang terjaring baik di dalam maupun di luar Solo yang tergabung di Griya Schizofren. 

Pendampingan ini juga melibatkan keluarga penderita ODMK. Kegiatan pendampingan dilakukan, di antaranya dengan menemani mengobrol, melakukan aktivitas harian, bernyanyi, menggambar, kegiatan melipat kertas, salat berjamaah, atau buka puasa bersama di bulan Ramadhan.

Melalui komunitas ini, salah satu pendiri, Tria, mengampanyekan bahwa mereka yang memiliki gangguan jiwa membutuhkan kepedulian. Ia ingin anak-anak muda bisa mengubah anggapan tentang mereka yang memiliki gangguan kesehatan jiwa

Griya Schizofren

Photo :
  • UNS

"Mereka ini membutuhkan kita. Kita perlu untuk tidak membuat jarak dengan mereka. Kita di sini peduli dan memerhatikan mereka, bukan sebagai psikolog atau dokter, tetapi sebagai teman,” ujar Tria yang pernah diundang ke Kobe, Jepang untuk berbicara tentang Griya Schizofren, melalui laporan UNS.

Tak heran, organisasi Griya Schizofren mendapat penghargaan dari SATU Indonesia Awards di tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Astra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya