10 Kegiatan Ramadhan Seru dan Positif, Nomor 6 Gak Boleh Kelewat

Pawai Obor di Medan Sumatera Utara Menyambut Ramadhan
Sumber :
  • VIVA/ B.S Putra

VIVA – Banyak kegiatan Ramadhan yang dinilai positif dan seru dapat dilakukan menjelang berbuka puasa. Kegiatan Ramadhan semakin seru dan berkesan jika dilakukan bersama teman, sanak saudara atau bahkan tetangga. Kegiatan selama bulan suci Ramadhan melibatkan sisi kebaikan karena dekat dengan kegiatan berbagi serta tolong menolong. 

Sekretaris Gaikindo Apresiasi Sinergi Wartawan dan Industri Otomotif

Kegiatan selama bulan suci Ramadhan biasanya sudah terjadwal satu bulan sebelum bulan puasa tiba. Hal ini dikarenakan sebagai perencanaan agar jadwal tidak berantakan. Biasanya Anda pasti suka berbuka puasa bersama atau bagi-bagi ta'jil di pinggir jalan. Nah itu merupakan salah satu kegiatan Ramadhan yang seru, lho. Apa saja kegiatan Ramadhan yang seru bisa dilakukan oleh Anda dan sanak saudara? Simak penjelasan berikut ini:

1. Kegiatan Ramadhan: Pawai Obor

Gak Bisa Setop Kegiatan, Ternyata Ini Support System Ariel NOAH

Jelang bulan Ramadhan, kegiatan Ramadhan pawai obor paling sering dilakukan berbagai masyarakat Tanah Air di berbagai daerah. Pawai obor umumnya diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa dengan berjalan kaki mengelilingi kampung. Waktunya mulai dari selepas salat Isya. Selagi pawai, iring-iringan disertai dengan berselawat (shalawat) bersama yang makin semarak dengan bunyi tabuhan gendang maupun rebana.

Makna pawai obor sendiri merujuk pada pesan Rasulullah SAW, yakni “Barang siapa yang menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang penuh gembira, maka diharamkan jasadnya dari jilatan api neraka”. Tak hanya itu, pawai obor juga diyakini mampu mempererat silaturahmi sekaligus ajang saling memaafkan sebelum memasuki bulan puasa.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

2. Kegiatan Ramadhan: Membangunkan Sahur

Di minggu pertama puasa, kegiatan Ramadhan yang satu ini mungkin akan sering dijumpai. Membangunkan sahur menjadi tradisi khas yang lazimnya dilakukan oleh anak-anak hingga remaja laki-laki. Demi membangunkan warga untuk makan sahur agar tak terlewat, mereka menggunakan peralatan yang ada seperti alat masak, gendang, maupun botol plastik, tentunya diikuti dengan suara yang lantang. “Sahuuur… sahuuurrr…”

3. Kegiatan Ramadhan: Buka Puasa Bersama

Buka puasa bersama menjadi kegiatan Ramadhan yang seakan tak boleh ketinggalan. Agenda ini menjadi ajang silaturahmi dan reuni dengan anggota keluarga, teman sekolah atau universitas, maupun rekan kerja. Lokasi buka puasa bersama seringnya diadakan di restoran maupun di rumah.

Sekadar tips bagi Anda yang hendak mengadakan buka puasa bersama di rumah, apabila seluruh ruangan akan digunakan sebagai tempat mengobrol, maka keluarkan meja makan dari dalam ruang makan. Sebagai gantinya, Anda bisa menyusun makanan di meja yang tersedia di dapur. Sementara tetap sediakan meja kecil di dalam ruangan untuk menyajikan menu untuk anak-anak serta kudapan dan es buah.

4. Kegiatan Ramadhan: Sahur On The Road

Sebenarnya kegiatan Ramadhan yang satu ini dilarang oleh Kepolisian di berbagai daerah. Pasalnya sahur on the road kerap menimbulkan bahaya diantaranya kecelakaan lalu lintas. Akan tetapi, larangan ini sering diabaikan banyak masyarakat utamanya kalangan remaja. Di lain sisi, sahur on the road memang menjadi ajang menebar kebaikan dengan membagikan makanan untuk sahur bagi mereka yang hidup di jalanan

5. Kegiatan Ramadhan: Ngabuburit

Ritual menunggu waktu jelang berbuka puasa atau yang disebut ngabuburit telah menjadi sebuah kebiasaan masyarakat Indonesia. Umumnya, orang mengisi waktu senggang ini dengan ragam kegiatan. Contohnya berjalan-jalan keluar rumah sembari membeli camilan berbuka. Tak ayal, tempat-tempat yang menjajakan makanan berbuka banyak diserbu orang sehingga jadi ajang wisata kuliner. 

6. Kegiatan Ramadhan: Bagi-bagi Takjil

Mengisi Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat wajib hukumnya. Salah satu yang bisa dikerjakan ialah berbagi takjil kepada mereka yang membutuhkan.

Keutamaan berbagi takjil sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, “Maka barangsiapa memberi makanan pada 36 orang yang berpuasa setiap tahun, maka seakan-akan ia puasa satu tahun (karena kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali). Dan barang siapa memperbanyak memberi takjil atau makan dan minum orang-orang yang berpuasa atas dasar niat ini, Allah mencatat baginya puasa berabad-abad dan bertahun-tahun”. 

7. Kegiatan Ramadhan: I’tikaf di Masjid dan Pesantren Kilat

I’tikaf atau iktikaf di masjid pun termasuk kegiatan Ramadhan yang penuh manfaat dan kebaikan. Memperbanyak i`tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan sangat dianjurkan, seperti riwayat Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah meninggalkan i`tikaf di tanggal-tanggal tersebut. Pasalnya, malam Lailatul Qadar akan turun di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan. Adapun melansir situs Kemenag Sulawesi Selatan, i’tikaf membawa sejumlah hikmah diantaranya mampu menjernihkan hati, menyibukkan diri secara utuh untuk ketaatan kepada Allah SWT, meniru perilaku malaikat, dan ebagai upaya mendapatkan Lailatul Qadar.

Kegiatan Ramadhan pesantren kilat rutin dilakukan sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Kerap disingkat ‘sanlat’, aktivitas ini bertujuan memberi ruang untuk anak-anak hingga remaja agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, dan bermanfaat.

Mengikuti pesantren kilat akan membuat anak mampu menjalankan ibadah puasa dengan tepat, mendapatkan banyak ilmu agama dan karakter, hingga mengindarkan dari hal-hal kurang bermanfaat seperti bermain gadget atau menonton televisi.

8. Kegiatan Ramadhan: Khatam Alquran

Siapa yang tidak ingin mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadhan. Anjuran untuk membaca Alquran selama bulan puasa ditafsirkan dalam firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 185, “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.

9. Kegiatan Ramadhan: Takbiran

Setelah berpuasa 30 hari lamanya, kegiatan Ramadhan yakni takbiran adalah gong yang ditunggu-tunggu. Takbiran lazimnya diwarnai dengan berkumpul di masjid dan bersama-sama mengucap kalimat takbir yang terdengar ke seluruh kampung lewat pengeras suara. Sementara beberapa orang mengisinya dengan berkeliling kampung membawa beduk.

Di berbagai daerah di Indonesia, malam takbiran dihiasi dengan tradisi yang hanya ada satu tahun sekali. Contohnya di Pontianak, dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri para warga akan menyulut meriam di pinggir Sungai Kapuas. Sedangkan warga Bengkulu menyebut malam takbiran dengan nama ronjok sayak. Agenda tersebut diisi dengan menyalakan api melalui tumpukan serabut kelapa setinggi satu meter atau dikenal dengan tradisi bakar gunung api

10. Kegiatan Ramadhan: Mudik

Kegiatan Ramadhan yang terakhir adalah mudik. Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang merantau di kota dan pulang ke kampung halamannya saat Hari Raya tiba. Meski harus berpacu dengan kondisi lalu lintas yang padat, menempuh waktu belasan jam, hingga harga tiket transportasi yang melambung tinggi, para perantau ini rela melakukan segalanya demi bisa berkumpul bersama keluarga di hari nan fitri nanti.

Tradisi mudik di Indonesia mulai terjadi pada sekitar tahun 1970-1980-an, saat beberapa kota di Indonesia tumbuh menjadi kota besar. Kota-kota besar ini umumnya dibangun oleh para pendatang yang bermigrasi dari desa ke kota. Ketika Hari Raya Idul Fitri, mereka kembali ke kampung halaman sebagai ajang untuk menunjukkan kesuksesan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya