Deret Anak Calon Capres-Cawapres 2024, Sukses Jadi Dokter Hingga Desainer

Mutiara Annisa Baswedan
Sumber :
  • Instagram @mutiarabaswedan

JAKARTA – Jelang pesta pesta demokrasi di Indonesia dimulai dengan begitu meriah melalui munculnya nama-nama pasangan calon presiden dan wakil presiden dari berbagai penjuru. Hingga kini, sudah tercatat tiga nama Capres dan dua nama Cawapres yang akan maju di Pemilu 2024 mendatang.

Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang

Profil para pasangan calon ini tentu menjadi sorotan lantaran publik ingin mengetahui lebih dalam terkait sosok Capres dan Cawapres yang akan memimpin Indonesia untuk 5 tahun mendatang. Termasuk, anggota keluarga para pasangan calon di mana anak-anaknya berhasil menuai sukses di luar dunia politik.

Siapa saja anak-anak dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menuai keberhasilan di luar dunia politik? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber.

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Mutiara Baswedan

Mutiara Baswedan dalam salah satu balutan busana pernikahannya

Photo :
  • Istimewa
Prabowo Suarakan Solidaritas untuk Palestina, Soroti Standar Ganda Negara Barat

Anies Baswedan tak asing bagi masyarakat luas dengan namanya yang sudah dikenal usai sempat menjadi Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta.  Lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dan kini memiliki anak yang sukses.

Salah satunya, anak sulung yang bernama Mutiara Annisa Baswedan. Perempuan cantik ini tercatat sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Berbagai prestasi pernah ditorehkan Mutiara Annisa Baswedan seperti mengikuti ajang pertukaran pelajar di Denmark pada 2014 melalui AFS dan Bina Antarbudaya. Mutiara Annida Baswedan yang menjadi lulusan SMA Labschool Kebayoran ini pun sempat mewakili kampusnya di ajang National Model United Nations 2018.

Bahkan, putri Anies Baswedan ini juga dinyatakan lolos Program Youth Ambassador Amerika Serikat serta menjadi salah satu finalis Duta Muda ASEAN Indonesia pada tahun 2019 lalu. Kini, Mutiara Annisa Baswedan telah melangsungkan pernikahan dengan sang suami, Ali Saleh Alhuraiby.

Alam Ganjar

Alam Ganjar

Photo :
  • Instagram

Muhammad Zinedine Alam Ganjar atau yang kerap disapa Alam Ganjar merupakan putra tunggal dari pasangan Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh. Pemuda kelahiran Semarang, Jawa Tengah pada 14 Desember 2001 ini digandrungi banyak wanita karena perawakannya yang tampan.

Akan tetapi, pria berusia 22 tahun itu juga sangat berprestasi. Terbukti dengan ia dipercaya untuk menduduki jabatan strategis yakni Head of Strategy di Global Shapers Semarang di bawah World Economic Forum sejak tahun 2022. 

Siapa sangka, Alam Ganjar juga didapuk menjadi Ketua Harian di Indonesia E-Sports Association (IESPA) Jawa Tengah. Menilik ke belakang, Alam Ganjar sendiri tengah menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja mengambil jurusan Industrial Engineering seperti sang ayah.

Otaknya yang encer membuat Alam Ganjar menuai banyak prestasi. Tercatat dari laman resmi Humas Provinsi Jawa Tengah, di mana Alam Ganjar pernah menjuarai lomba internasional dalam kompetisi sains yang diadakan di Korea, dia berhasil membawa pulang medali emas saat duduk di bangku SMP tahun 2015 lalu.

Lanjut di tahun 2018-2019, Alam Ganjar mendapat kepercayaan untuk menjadi Presiden Direktur (Presdir) Sagasco Student Company yang merupakan perusahaan siswa dari SMAN 3 Semarang. Di tahun yang sama, Alam Ganjar dan rekan setimnya berhasil meraih juara tiga dalam ajang Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of The Year Competition yang diselenggarakan oleh JA Asia Pacific di Manila, Filipina. Wah, kira-kira masa depan Alam Ganjar akan ikuti jejak sang ayah kah?

Mohammad Ikhwan Zein

Anak-anak Mahfud MD

Photo :
  • Twitter @mohmahfudmd

Pria yang akrab disapa dengan dokter Ikhwan ini merupakan anak pertama pasangan Mahfud MD dan Zaizatun Nihayati. Ikhwan mengambil spesialisasi di kedokteran olahraga dan sempat menduduki jabatan sebagai komite medis Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada periode 2016 sampai 2020.

Menilik lebih jauh, dokter Ikhwan sukses sejak berhasil masuk dan lolos di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Sementara, pendidikan pendidikan spesialis dilanjutkan di Universitas Indonesia, sampai berhasil mendapatkan gelar S3 atau doktoral di University of Amsterdam, Belanda. Keren ya?

Ragowo 'Didit' Hediprasetyo

Prabowo Subianto bersama Titiek Soeharto, dan anak mereka Didit Prabowo

Photo :
  • Dokumentasi Tutut Soeharto

Anak tunggal dari pasangan Prabowo dan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek ini sukses menjadi seorang desainer mancanegara. Pasangan yang menikah pada tahun 1983 itu melahirkan Ragowo Hediprasetyo dan kerap disapa Didit.

Sosok Didit sendiri secara finansial sudah tak diragukan lagi dengan kemapanan dari kedua orang tuanya yakni keluarga Djojohadikusumo dan Soeharto. Akan tetapi, Didit enggan memanfaatkan hal itu untuk ikut berpolitik atau bisnis keluarga sehingga jarang jadi sorotan.

Berbeda dari para saudaranya tak membuat pria yang lahir di Jakarta, 22 Maret 1984 minim prestasi. Justru semasa muda, ia diketahui banyak menghabiskan waktu di Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Walau tak diperinci aktivitasnya, namun hal itu membuka peluangnya menjadi mahasiswa di Parsons School of Design di New York dan Paris sekitar tahun 2003.

Mengutip laman resmi universitas, Didit diketahui pernah meraih penghargaan Silver Thimble sebelum dinyatakan lulus dan meraih gelar sarjana seni rupa peminatan rancangan busana pada 2007 di Parsons School of Design 

Ia mengaku pindah ke Jakarta setelahnya dan mendapat pekerjaan pertamanya. Dengan modal kelihaian merancang, portofolio pertamanya digemari dan langsung dibeli oleh teman-temannya. Alhasil, dia akhirnya memutuskan tinggal lebih lama dari rencana dan percaya diri untuk membangun sebuah rumah mode.

Namun, takdir berkata lain dengan peristiwa tak terduga yang muncul di hidupnya. Rekan Didit yang bekerja sebagai humas salah satu rumah mode di Paris memberi peluang untuknya tampil. Rekannya itu menyarankannya tampil di Paris Couture Week 2010. Tak disangka, usai tampilan pertamanya itu membuat Didit kian diminati hingga langganan tampil di Paris Couture Week 2010.

"Aku pikir para desainer Asia harus hadir secara internasional untuk membuktikan bahwa para desainer Asia dapat menciptakan fesyen gak hanya untuk orang Asia, tapi juga buat pelanggan global. Kalau aku cuma memamerkan karya di Indonesia saja, rasanya sulit," katanya saat ditanya soal alasan menetap di Paris kepada Couture by Designaré.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya