- Pixabay/Pexels
VIVA – Sarapan pagi menjadi hal yang penting untuk memulai hari dalam beraktivitas. Namun, tak sedikit masyarakat urban saat ini yang malah tidak melakukan sarapan akibat padatnya aktivitas.
Sayangnya, tubuh yang tidak mendapatkan asupan makanan di pagi hari, bisa berdampak buruk pada beberapa organ penting. Berikut dampak buruk akibat tidak sarapan pagi, dikutip dari laman Reader's Digest.
1. Penyakit jantung
Sebuah studi menemukan bahwa 31 juta warga Amerika tidak sarapan di pagi hari. Beberapa beralasan menghindari asupan kalori berlebih, tidak merasa lapar, hingga terburu-buru beraktivitas. Studi dari Universitas Harvard itu menemukan bahwa pria yang tidak sarapan pagi, 27 persen berisiko besar alami serangan jantung atau penyakit jantung. Adanya perubahan hormon yang berperan terhadap kadar gula darah pada mereka yang tidak sarapan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung.
2. Risiko gemuk
Mereka yang tidak sarapan pagi lebih berisiko makan lebih banyak di siang hari. Hal ini tentu membuat asupan kalori menjadi lebih banyak dan memicu kegemukan.
3. Dampak pada otak
Sarapan pagi juga memengaruhi kesehatan pada otak. Saat glukosa dalam tubuh turun terlalu lama, ini bisa berdampak terhadap fungsi kognitif otak. Studi telah membuktikan bahwa anak-anak yang sarapan pagi, menjalani tes yang lebih baik dibanding anak-anak yang tidak sarapan.
4. Bau mulut
U.S. News and Wordl Report menjelaskan bahwa konsumsi sarapan bisa menstimulasi produksi saliva (ludah) dan membantu membasmi bakteri di lidah sehingga napas Anda bisa lebih terjaga di pagi hari. Artinya, menghindari sarapan pagi membuat bakteri menetap lebih lama di dalam mulut dan memicu bau mulut.
5. Kram berlebih saat menstruasi
Sebuah studi oleh para peneliti di Jepang menganalisis kebiasaan makan dari 315 mahasiswa. Mereka yang tidak sarapan pagi, berisiko alami kesehatan yang lebih buruk serta kram perut yang lebih menyakitkan.
Sarapan Karbohidrat Olahan Bikin Wajahmu Terlihat Tua? Ini Kata Studi Terbaru!
Peneliti di Prancis menemukan bahwa orang yang sarapan kaya karbohidrat olahan dinilai kurang menarik dibandingkan mereka yang sarapan dengan karbohidrat non olahan.
