- Pexel
VIVA – Seseorang yang biasa begadang diharuskan mengganti waktu tidur meskipun saat siang hari dengan durasi normal enam hingga delapan jam. Apabila jam biologis berubah, akan lebih sulit untuk mengembalikan jam biologis ke kondisi normal seperti semula.
Dengan jam biologis yg berubah seseorang rentan terserang penyakit seperti diabetes, darah tinggi, stres dan gagal jantung. Bahkan, serangan jantung bisa menimpa jika begadang dalam intensitas yang cukup sering.
"Sering begadang membuat hormon pemicu tekanan darah tinggi, terus menerus meninggi. Akibatnya bisa hipertensi. Dan kalau terjadi cukup sering, serangan jantung bisa terjadi," ujar spesialis penyakit dalam dr Wismandari Wisnu SpPD-KEMD,FINASIM dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Kamis 27 Desember 2018.
Pada umumnya tubuh manusia sudah ditentukan dengan jam biologis untuk beristirahat saat malam hari dengan tidur dan saat siang hari akan beraktivitas. Namun, hal tersebut seringnya diabaikan akibat kesibukan yang padat dan malah membuat tubuh harus tidur larut atau bahkan dini hari.
"Sering begadang juga memicu obesitas karena ada gangguan keseimbangan hormonal. Hormon itu yang membuat keinginan untuk makan saat begadang," kata dia.
Bahkan, bahaya diabetes melitus akan mengintai akibat gangguan hormon tersebut. Di mana produksi suatu hormon tertentu akan meningkatkan kadar gula darah.
"Insulinnya juga jadi resisten sehingga kadar gula makin naik. Maka, Disarankan tidak begadang terlalu sering. Sesekali boleh. Saat sudah terlalu sering begadang, tubuh lebih rentan terserang penyakit." (mus)