Cegah Gagal Ginjal, Pemerintah Hadirkan Air Minum 4K

Pelajar mencoba fasilitas air minum langsung konsumsi yang tersedia di halaman Museum Nasional, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Porsi minum yang disarankan dalam sehari adalah 8 gelas atau setara dengan 2 liter. Air putih sendiri diketahui dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh dengan cara mengubah makanan menjadi energi. 

Air berperan sebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi kimia. Jika asupan air kurang, maka dalam proses metabolisme tidak dapat membakar kalori dengan baik.

Selain itu, kurang minum air juga akan membuat tubuh mengambil air dari komponen yang lebih dekat, yaitu darah. Karena kandungan air dalam darah diambil, maka darah akan menjadi kental, sehingga distribusi darah ke seluruh tubuh akan terganggu. 

Kondisi inilah yang sangat berpengaruh bagi ginjal, karena ginjal akan sulit untuk menyaring racun dalam darah yang kental. Maka itu, banyak orang terkena gangguan ginjal jika kurang minum air putih.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, mengatakan, "Riskesdas 2013 diketahui per 1000 orang terkena ginjal kronis atau 500 ribu dari per seribu ada 6 orang yang cuci darah. Penting minum air karena 60-70 tubuh terdiri dari air. Jangan sampai ginjal kita rusak karena kekurangan air," kata dia, Minggu 17 Maret 2019 dalam acara Gerakan Ayo Minum Air di Jakarta.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi air minum yang aman. Hal ini sejalan dengan Rencana Panjang Jangka Menengah Nasional terkait pasokan air bersih. Di mana pada tahun 2030, pemerintah menargetkan peningkatan akses kepada layanan air minum dan sanitasi layak dan berkelanjutan. 

"Saat ini pemerintah ada program 4K yang harus dijaga kuantitas dan jumlah harus cukup air 2 liter per orang dalam sehari," jelas Imran.

K pada 4K itu, selain mengacu pada kuantitas, juga meliputi kualitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan. 

Ramai Bromat dalam AMDK Sebabkan Kanker-Masalah Reproduksi, Ahli: BPOM Harus Cek

Kualitas air minumnya harus dimasak. Air minum yang tidak dimasak bisa menyebabkan diare dan stunting, terutama jika dikonsumsi ibu hamil.

Selanjutnya, soal keterjangkauan. Artinya, setiap orang dapat mengakses air minum yang bersih dalam 30 menit di mana pun berada. 

Heboh! Ada Kandungan Bromat Penyebab Kanker di Air Minum Kemasan, Benarkah?

Kemudian soal keberlanjutan (continue), yang mana masyarakat harus mengonsumsi air 24 jam dan tidak boleh hanya dalam 8 jam saja.

Ilustrasi minum air/air putih.

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

Biasanya, senyawa bromat ini lebih banyak terdapat dalam air kemasan yang sumber airnya telah tercemar limbah industri atau pabrik. Bergantung pada lingkungan sumber air.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024