Kanker Paru-paru Tak Selalu Karena Rokok, Kenali Penyebab Lainnya

kanker paru-paru.
Sumber :
  • www.medis.web.id

VIVA – Walaupun merokok merupakan penyebab kanker paru-paru, tidak semua kasus kanker paru-paru terjadi pada perokok atau mantan perokok. Beberapa kasus kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang tidak merokok.

Sejumlah kondisi dan keadaan telah diidentifikasi akan meningkatkan risiko nonperokok bisa terkena kanker paru-paru. Apa sajakah itu?

Perokok Pasif

Perokok pasif, atau menghirup asap tembakau dari perokok lain, merupakan faktor risiko terjadinya kanker paru-paru. Nonperokok yang tinggal dengan perokok memiliki peningkatan risiko 24 persen untuk terkena kanker paru-paru jika dibandingkan dengan nonperokok lainnya.  Setiap tahun, hingga 3.000 kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan terjadi di Amerika Serikat yang disebabkan oleh perokok pasif.

Gas Radon

Gas yang terbentuk secara alami ketika uranium meluruh, adalah penyebab lain kanker paru-paru yang diketahui. Diperkirakan, 12 persen dari total kematian akibat kanker paru-paru pada perokok dan nonperokok, diyakini setidaknya sebagian terkait dengan paparan gas radon. 

Mereka yang merokok dan terpapar radon memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru daripada yang bukan perokok yang terpapar gas radon.  Gas radon dapat melakukan perjalanan melalui tanah dan memasuki rumah melalui celah di fondasi, pipa, saluran air, atau lubang lainnya.  Gas radon tidak terlihat dan tidak berbau tetapi dapat dideteksi dengan alat tes sederhana.

Asbes 

Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda daripada di Luar Negeri

Asbes adalah senyawa yang banyak digunakan di masa lalu sebagai bahan isolasi termal dan akustik.  Serat mikroskopis dari asbes terlepas dari bahan insulasi dan dilepaskan ke udara di mana mereka dapat dihirup ke paru-paru. Serat asbes dapat bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru setelah terpapar asbes. 

Baik kanker paru-paru dan jenis kanker yang dikenal sebagai mesothelioma dikaitkan dengan paparan asbes.  Merokok secara drastis meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker paru yang berhubungan dengan asbes di antara pekerja yang terpapar asbes. Namun demikian, pekerja asbes yang merokok memiliki risiko lima kali lebih besar terkena kanker paru-paru dibandingkan nonperokok lainnya. 

Terpopuler: Kanker Paru Stadium 4 Tapi Tak Bergejala, 6 Trik Makin Perkasa di Atas Ranjang

Keturunan

Karena tidak semua perokok pada akhirnya terkena kanker paru-paru, kemungkinan faktor-faktor lain, seperti kerentanan genetik individu, dapat memainkan peran dalam penyebab kanker paru-paru. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kanker paru-paru lebih mungkin terjadi pada saudara yang merokok dan yang tidak merokok dari mereka yang menderita kanker paru-paru daripada populasi umum.

Gejala Kanker Paru Sering Tak Disadari, Risiko pada Non-Perokok Meningkat

Polusi udara

Polusi udara dari kendaraan, industri, dan pembangkit listrik, dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker paru-paru pada individu yang terpapar. Diperkirakan bahwa hingga 2.000 kematian akibat kanker paru-paru per tahun mungkin disebabkan oleh menghirup udara yang tercemar, dan banyak ahli percaya bahwa kontak yang terlalu lama dengan udara yang sangat tercemar dapat membawa risiko untuk tumbuhnya kanker paru-paru seperti halnya merokok pasif.

Ilustrasi paru-paru/rontgen/x-ray.

Ada Kabar Baik untuk Pasien Kanker Paru-paru

Terdapat hampir 250 ribu kasus kanker paru-paru yang didiagnosis di AS pada 2023. NSCLC adalah jenis kanker paru-paru yang paling umum, dengan angka mencapai 80 persen.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024