Ngeri, Usai Sembuh 14 Persen Pasien Terjangkit Lagi COVID-19

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – China melaporkan bahwa sebanyak 14 persen pasien yang sembuh dari penyakit COVID-19 kembali terjangkit penyakit mematikan itu. Virus corona jenis baru yang sebelumnya disebut SARS-CoV-2, terus mewabah terbukti mengalami mekanisme perubahan secara misterius.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Dikutip dari laman Daily Star, berita ini tersiar berawal dari laporan di Jepang bahwa seorang perempuan yang berprofesi sebagai pemandu tur berusia 40 tahun itu kembali positif mengidap COVID-19 untuk tes kedua kalinya. Tes tersebut dijalaninya di Osaka.

Secara umum, tubuh yang sudah terpapar sebuah virus akan membuat antibodi agar menguatkan sel-sel di dalamnya mampu melawan virus tersebut saat terserang kembali. Sebut saja pada kasus cacar yang hanya terjadi sekali seumur hidup dan tubuh akan memperkuat sistem imunitasnya terhadap virus itu.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Usai laporan di Jepang itu, laporan lain berangsur datang dari RS di Provinsi Guangdong, China. Tes yang dinyatakan positif itu memungkinkan fakta bahwa pasien tersebut sebenarnya memang masih membawa virus mematikan itu.

Direktur deputi Center of Disease Control and Prevention Guangdong, Song Tie menuturkan bahwa peneliti masih belum memahami alasan di balik kejadian ini dan mengapa pasien masih bisa terinfeksi kembali. Ada kemungkinan bahwa pasien itu memiliki infeksi paru yang sempat 'mati' dan belum sepenuhnya sehat.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Berdasarkan acuan Komisi Kesehatan Nasional bahwa kriteria pasien sehat dari COVID-19 harus ditentukan dari serangkaian tes seperti usap tenggorokan dan hidung yang dites dua kali dan hasil keduanya negatif, tidak ada luka di paru-paru dengan CT Scan, serta tidak lagi demam atau gejala lain.

"Yang kami pahami bahwa saat tubuh terpapar virus maka tubuh akan membangun sistem untuk melawannya. Tapi sama sepèrti pikiran kita, tubuh juga mungkin bisa mengalami lupa setelah beberapa waktu dan imunitas bisa menurun seiring berjalannya usia," ujar dokter online Zava, dr. Babak Ashrafi.

Ilustrasi penyuntikan Vaksin COVID-19

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024