Virus Corona Tetap Hidup di Ruangan yang Tak Berventilasi

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dalam sebuah penelitian yang mendukung gagasan bahwa COVID-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel udara kecil yang dikenal sebagai aerosol, para peneliti mengatakan virus corona akan berada lama di udara dalam ruang yang penuh sesak atau ruangan yang kurang ventilasi. 

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Di dua rumah sakit di Wuhan, China, para peneliti menemukan potongan-potongan materi genetik virus mengambang di udara toilet rumah sakit, ruang dalam ruangan yang menampung kerumunan besar, dan kamar-kamar di tempat staf media melepas Alat Pelindung Diri (APD).

Dilansir Times of India, studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Research pada Senin lalu, tidak berusaha untuk menentukan apakah partikel yang ada di udara dapat menyebabkan infeksi. 

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Pernyataan tentang seberapa mudah virus baru ini dapat menyebar di udara telah menjadi perdebatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko itu terbatas pada keadaan tertentu, menunjuk pada analisis lebih dari 75 ribu kasus di China, di mana tidak ada penularan melalui udara yang dilaporkan. 

Tetapi, ketika jumlah orang yang terinfeksi virus ini mencapai 3 juta, para ilmuwan berusaha memahami bagaimana kontaminasi terjadi. 

Kisah Haru di Balik Suksesnya Konten Viral Emak-emak Ala Agung Karmalogy

Orang menghasilkan dua jenis percikan air ketika mereka bernapas, yaitu batuk dan berbicara. Yang lebih besar jatuh ke tanah sebelum menguap, menyebabkan kontaminasi sebagian besar melalui benda-benda di mana mereka menetap. Yang lebih kecil yaitu aerosol, bisa bertahan di udara selama berjam-jam. 

Para peneliti yang dipimpin oleh Ke Lan dari Universitas Wuhan, membuat perangkap aerosol di sekitar dua rumah sakit di kota tersebut yang merupakan rumah pertama pandemi ini. 

Mereka menemukan, beberapa aerosol di ruang perawatan, supermarket, dan bangunan tempat tinggal. Banyak lagi yang terdeteksi di toilet dan dua daerah yang banyak orang lewati, termasuk ruang tertutup di dekat salah satu rumah sakit. 

Konsentrasi tinggi muncul di ruangan tempat staf medis melepas APD, yang mungkin menunjukkan bahwa partikel yang mencemari peralatan mereka menjadi mengudara ketika masker, sarung tangan dan gaun dilepas. 

Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti pentingnya ventilasi, membatasi keramaian, dan sanitasi yang baik. 

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024