Betah Lama-lama di Ruangan Ber-AC Berisiko Tertular COVID-19

Ilustrasi AC/pendingin ruangan.
Sumber :
  • Pixabay/triosolution1

VIVA – Beberapa ahli memperkirakan bahwa virus corona jenis baru atau COVID-19 dapat punah di saat musim panas lantaran suhu yang mematikan bagi virus. Nyatanya, musim panas malah membawa masalah baru saat masyarakat gemar berdiam diri di ruang tertutup dengan air conditioner (AC) atau pendingin ruangan.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Pakar tata ruang dan ahli ventilasi mengatakan penularan mungkin terjadi saat masyarakat enggan berpanas-panasan dan berdiam diri di ruangan tanpa atau minim ventilasi. Ditambah pendingin ruangan yang dinyalakan, maka dapat memperburuk transmisi udara dengan aliran yang tidak terkendali.

Baca juga: Peneliti Temukan Lagi Satu Gejala Baru COVID-19

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Cara utama (penyejuk udara) dapat berkontribusi untuk menyebarkan virus corona adalah dengan menciptakan arus udara yang kuat yang dapat menggerakkan tetesan cairan (droplets) dan berkontribusi untuk meningkatkan risiko terjangkit," kata ketua Perkumpulan Ahli Pemanasan, Pendinginan dan Pendingin Udara Amerika, William Bahnfleth, dikutip dari laman USA Today.

Satuan Tugas Epidemi (ASHRAE) dan profesor di Penn State University itu juga menunjuk bar dan restoran yang tak menerapkan protokol jaga jarak dan minim ventilasi serta memiliki pendingin ruangan berpotensi besar membawa virus.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Udara dapat membawa tetesan pernapasan atau aerosol yang mengandung virus," kata spesialis paru di Lenox Hill Hospital di New York City, Len Horovitz.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menerbitkan temuan awal wabah terkait dengan aliran udara di restoran Guangzhou, China. Selama 12 hari, sembilan orang yang makan di restoran yang sama pada 24 Januari jatuh sakit dengan infeksi COVID-19. Dalam lima hari, tiga orang yang duduk di meja yang terinfeksi dan berada di bawah AC, ikut terinfeksi.

Sejalan dengan itu, Meiriano Ullman selaku Head of Product Planning Department AQUA Japan Indonesia, mengatakan bahwa pemilihan AC yang tepat mampu membunuh virus di ruangan. Seperti air conditioner dengan fitur yang mampu membersihkan sendiri debu dan kotoran yang menempel di evaporator sehingga membunuh 99.99 persen virus dan bakteri. 

"Sehingga mampu menghasilkan udara bersih dan sehat bebas dari debu, kotoran, virus, dan bakteri di rumah," kata Rian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya