Kemenkes: Semua Orang Terpapar COVID-19, Tapi Tak Semua Jadi Sakit

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/Harryarts

VIVA – Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Pemerintahan, Kementerian Kesehatan RI, Mayjen TNI (Purn.) dr. Daniel Tjen, Sp. S, mengatakan bahwa upaya yang bisa dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID-19 adalah dengan mengidentifikasi calon potensial yang bisa menjadi kasus baru.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Ia juga menyebut mereka yang memiliki faktor komorbid mempunyai kerentanan paling tinggi untuk menjadi kasus baru.

Baca Juga: Banyak Orang Sembunyikan Hasil Tes Positif COVID-19, Ini Sebabnya

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Di masa pandemi ini, semua orang terpapar. Namun, tidak semuanya menjadi sakit," kata Daniel saat meninjau kesiapan RS Bhayangkara Pusat R. Said Sukanto, Kramat Jati dalam menangani pasien positif COVID-19, beberapa waktu lalu.

Daniel juga mengimbau agar Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) sebagai perpanjangan tangan TNI, dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) sebagai perpanjangan tangan dari Polri, bersama dengan puskesmas, dapat terjun ke masyarakat untuk memantau kelompok yang memiliki faktor komorbid. Ini dilakukan agar tidak menjadi kasus baru.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

"Bagaimana kita jaga di masyarakat yang memiliki faktor komorbid. Kita jaga supaya enggak jadi pasien itu langkah yang sangat efektif, murah, cepat. Bisa dimulai saat ini untuk menekan pertumbuhan kasus baru. Dari hulunya kita benahi," ujar Daniel lagi.

Lebih lanjut, Daniel mengatakan, upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 akan lebih mudah jika dilakukan dengan menaati protokol kesehatan yang sudah dianjurkan. Hal itu perlu dijalani masyarakat dengan disiplin yang tinggi.

"Kata kunci dari upaya untuk menekan angka kasus baru adalah kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan. Memutus mata rantai penularan penyakit itu adalah ketaatan kita melindungi diri,: ucapnya.

“Karena itu di tempat umum kita gunakan face shield, kacamata untuk melindungi mata, googles kalau medis, kemudian dengan masker. Selebihnya sering cuci tangan dan hindari kerumunan. Itu yang penting,” tutupnya.

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John Chen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024