BPOM AS Setujui Remdesivir Untuk Pulihkan Pasien COVID-19

Remdesivir
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan bahwa remdesivir dapat digunakan dalam perawatan COVID-19. Gilead Sciences, yang memproduksi obat tersebut, mengatakan remdesivir akan digunakan untuk pasien yang perlu dirawat di rumah sakit karena virus corona jenis baru itu.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Obat antivirus itu adalah pengobatan COVID-19 pertama yang disetujui sepenuhnya di Amerika Serikat. CEO Gilead Daniel O'Day mengatakan dalam sebuah pernyataan, sejak awal pandemi COVID-19, Gilead telah bekerja tanpa henti untuk membantu menemukan solusi untuk krisis kesehatan global ini.

“Sungguh luar biasa berada di posisi saat ini, kurang dari satu tahun sejak laporan kasus paling awal dari penyakit yang sekarang dikenal sebagai COVID-19, memiliki pengobatan yang disetujui FDA di AS yang tersedia untuk semua pasien yang membutuhkan," kata dia dikutip dari The Sun.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Baca Juga: WHO Sebut Pengobatan dengan Remdesivir Tidak Berdampak Signifikan

Remdesivir adalah obat yang digunakan untuk pengobatan Ebola, Sars, dan hepatitis C. Obat ini adalah hasil penelitian lebih dari satu dekade dan telah diuji untuk berbagai aplikasi potensial selama beberapa tahun terakhir.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Remdesivir disetujui untuk digunakan darurat pada Mei dan Gilead telah menyumbangkannya sejak saat itu. Setelah Trump didiagnosis COVID-19 awal bulan ini, dokter Gedung Putih Sean Conley memberi sang presiden dosis remdesivir.

Efek samping yang khas dari obat antivirus termasuk mual dan muntah. Namun, Remdesivir terbukti mempersingkat waktu pemulihan untuk pasien virus corona yang sakit parah. Itu diberikan melalui infus dan mengganggu kemampuan strain virus corona untuk menyalin materi genetiknya.

Remdesivir itu bukan penawar virus, tetapi perawatan antibodi eksperimental seperti yang diberikan Trump adalah di antara terapi paling menjanjikan yang sedang diuji untuk mengobati dan mencegah infeksi virus corona.

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John Chen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024