- Ist/picdaily
VIVA – Seperti halnya kopi, teh juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Senyawa aktif dalam teh dipercaya dapat membantu tubuh agar terhindar dari berbagai jenis kanker, meredakan stres, membantu penurunan berat badan, hingga baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Nah, guna memaksimalkan manfaatnya, banyak orang mengatakan, ada waktu-waktu terbaik untuk minum teh. Benarkah demikian?
Baca juga: Waktu Terbaik Minum Teh Hijau Agar Efektif Turunkan Berat Badan
Menurut spesialis teh, Othniel Giovanni, mengonsumsi teh baik pagi, siang atau pun sore, tidak ada masalah. Namun, yang harus diperhatikan adalah jenis teh yang akan kita minum. Lalu, bagaimana dengan green tea atau teh hijau?
"Kalau green tea dari Jepang, itu bagusnya diminum siang, habis kita makan siang. Karena dia kan punya kandungan kafein juga lumayan tinggi. Nah, biasanya kan kita setelah makan siang, ngantuk, kafein dalam si green tea-nya ini bisa bantu kita lebih melek," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne.
Othniel turut memperingatkan, jika ingin menyeduh teh hijau, suhu airnya tidak boleh terlalu panas. Pria yang dikenal sebagai Master Tea itu membeberkan alasannya.
"Sama aja kaya kita misalnya masak sayur, kita kan gak mau ya masak sayur airnya mendidih. Nah, begitu pula dengan green tea, karena kalau terlalu panas bahaya. Kafeinnya terekstrasi lebih cepat dan lebih tinggi, itu satu. Dan yang kedua, rasanya jadi gak enak," kata dia.
Baca juga: Matcha dan Green Tea, Mana yang Punya Antioksidan Paling Tinggi?
Justru, Othniel menjelaskan, jika green tea diseduh dengan pelan dan lebih hati-hati, rasanya akan jauh lebih enak. Pria itu juga mengatakan banyak orang yang salah kaprah terhadap rasa dari teh.
"Nah, yang sekarang ini jadi masalah adalah, orang selalu beranggapan bahwa teh itu mesti pahit. Sedangkan teh itu sebenarnya karakternya secara natural manis dan gurih," kata Othniel Giovanni.
Minum Kopi Bisa Tingkatkan Tekanan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Mengingat komplikasi hipertensi bisa merenggut nyawa.
