Shahnaz Haque Ungkap Tips Menjadi Caregiver Pejuang Kanker

Shahnaz Haque
Sumber :
  • instagram Shahnaz Haque

VIVA – Shahnaz Haque mulai gencar membicarakan mengenai kanker ovarium yang pernah mengintainya. Tak hanya itu, istri Gilang Ramadhan itu menyebut bahwa ada pantangan makan yang dilakukannya usai sembuh dari kanker.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

Artis senior itu mengatakan bahwa tepat tujuh tahun setelah ibunda meninggal akibat kanker ovarium, ia didiagnosis penyakit serupa. Setahun menunda pengobatan, hingga akhirnya Shahnaz berhasil melawan sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Usai sembuh, Shahnaz pun mengaku menjalani pola hidup yang lebih baik dengan pantangan makan tertentu.

"Banyak pola hidup yang berubah sesudah saya operasi tahun 1999. Saya tidak makan makanan kaleng. Sarden, kornet, itu enggak. Jadi saya makan masakan rumah yang enggak bolak-balik masuk lemari es. Jadi sekali makan, habis. Enggak dipanaskan," ungkapnya dalam webinar Kampanye 10 Jari mengenali Tanda Kanker Ovarium bersama AstraZeneca, beberapa waktu lalu.

Penampilan Publik Raja Charles Usai Divonis Kanker, Kembali Jalani Tugas Kerajaan

Di kesempatan berbeda, Shahnaz pun berdiskusi dengan pakar gizi, dr. Dedyanto Henky S, M.Gizi mengenai mitos pantangan makan yang beredar. Shahnaz menyebut, ia sempat mendengar bahwa makanan tertentu seperti gula, nasi, daging merah, tak boleh dikonsumsi pasien kanker. Dokter Dedy, sapaannya, membantah hal tersebut.

"Caregiver (pengasuh) pantangannya adalah memberi pantangan-pantangan. Pantangan itu harus lihat dulu dari kondisi pejuang kanker seperti apa. Untuk stage lanjut, apalagi badannya kurus, jangan beri banyak pantangan-pantangan. Nanti mereka makin takut makan dan makin kurus, komplikasi makin banyak," tuturnya dikutip dari video instagram Shahnaz Haque.

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Menurut dokter Dedy, fokusnya adalah asupan yang mencukupi terlebih dahulu dan tanyakan makanan yang diinginkan pasien, tanpa pantangan. Terlebih, dokter Dedy meluruskan bahwa makanan apapun boleh dimakan namun dengan batasan.

"Kalau pasien, maupun kita, makan nasi putih boleh tapi kira-kira. Ada yang bilang, kalau makan nasi, itu mengandung gula, kanker makin luas. Intinya sel kanker nggak dapat dari makanan, akan cari 'makanan' lain dari mecah otot dan lemak," jelasnya.

Sehingga, sel kanker akan tetap 'hidup', sementara pasien akan semakin kurus dan lemah lantaran pantangan makan tersebut. Dokter Dedy menyarankan agar pasien dengan stadium lanjut sebaiknya beri makanan apapun kesukaannya agar tubuh tetap bugar.

"Kalau stadium sudah lanjut jangan dipantang. Kalau sudah stabil dan mulai gemuk, boleh mulai dipikirkan apa yang perlu dibatasi," ia menyarankan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya