Pasien Isoman COVID-19 Harus Cek Saturasi Oksigen Tiap 6 Jam

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pulse oksimeter merupakan alat yang diperlukan untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebab, alat tersebut dibutuhkan untuk memantau secara rutin saturasi oksigen di tubuh yang kerap diserang oleh virus SARS-CoV-2.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Sesak napas menjadi gejala utama yang dialami pasien COVID-19 yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen. Ada pun penurunan saturasi oksigen juga seringkali tanpa gejala, yang mana kondisinya disebut sebagai happy hypoxia. Hal ini yang membuat pasien harus terus memantau saturasi oksigen tubuhnya.

"Jika Anda berstatus positif COVID-19 dan sedang isolasi diri di rumah, penting untuk memeriksa tingkat saturasi oksigen Anda secara berkala. Pantau saturasi oksigen Anda tiap enam jam, tapi upayakan tetap tenang. Karena kecemasan justru akan meningkatkan denyut nadi Anda," ungkap Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Pulse oximeter atau oksimeter menjadi alat utama untuk memantau saturasi oksigen. Menurut Prof Zubairi, tak perlu membeli alat oksimeter yang mahal namun cukup yang sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Untuk memantau saturasi oksigen, Anda memerlukan alat yang bernama oksimeter. Alat ini amat krusial bagi Anda yang sedang isolasi diri. Tidak usah beli jam tangan Apple seri terbaru atau apa, oksimeter yang harganya terjangkau juga ada banyak di pasaran," jelasnya.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Setelahnya, rutin memantau saturasi oksigen disertai catatan angka dan gejala yang dialami untuk mempermudah proses observasi. Hal ini penting, lanjutnya, karena setiap penurunan saturasi yang konsisten akan mengharuskan pasien mendapat perawatan medis darurat.

Ada pun acuan tingkat saturasi oksigen yang ideal adalah 100 persen. Kemudian, termasuk kelompok yang cukup meyakinkan dengan angka di atas 98 persen. Lalu, angka 95-97 persen juga tidak mengkhawatirkan. 

"Segera hubungi dokter atau petugas medis: < 94 persen,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya