Logo BBC

Fakta Tentang Ivermectin yang Digadang-gadang Obat Ajaib COVID-19

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ivermectin disebut sebagai obat "keajaiban" Covid, diperjuangkan oleh para penentang vaksin, dan direkomendasikan otoritas kesehatan di sejumlah negara. Tetapi BBC mengungkapkan ada kesalahan serius dalam beberapa studi kunci yang diandalkan oleh promotor obat tersebut.

Selama beberapa tahun, Ivermectin telah menjadi obat penting anti parasit yang digunakan untuk mengobati manusia dan hewan.

Namun selama pandemi, muncul seruan dari beberapa pendukung untuk menggunakan obat ini untuk hal lain - yaitu melawan Covid dan mencegah kematian.

Otoritas kesehatan di AS, Inggris, dan Uni Eropa telah menemukan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menggunakan obat itu guna melawan Covid.

Tetapi ribuan pendukungnya, dan banyak dari mereka adalah aktivis anti-vaksin, terus berkampanye dengan penuh semangat agar obat itu digunakan.

A Covid patient in a wheelchair is greeted by an doctor at the entrance to A&E in Peru
Getty Images
Ivermectin disetujui untuk pengobatan Covid di Peru pada Mei 2020.

Anggota dari berbagai grup di media sosial bertukar tips untuk mendapatkan obat tersebut, bahkan mereka menganjurkan versi yang digunakan untuk hewan.

Kehebohan seputar Ivermectin - berdasarkan kekuatan kepercayaan pada hasil penelitian - telah mendorong banyak orang di seluruh dunia untuk menggunakannya.

Para pendukungnya merujuk ke sejumlah studi ilmiah dan acap kali mengklaim bahwa bukti ini acap diabaikan atau ditutup-tutupi.

Tetapi sebuah tinjauan oleh sekelompok ilmuwan independen telah menimbulkan keraguan serius pada para pihak atau badan di balik penelitian tersebut.

BBC mengungkapkan lebih dari sepertiga dari 26 uji coba utama bahwa obat itu dapat digunakan pada Covid itu memiliki kesalahan serius atau tanda-tanda potensi penipuan.

Tidak satu pun hasil uji coba itu menunjukkan bukti yang meyakinkan tentang efektivitas Ivermectin.

Dr Kyle Sheldrick, salah seorang dari kelompok yang menyelidiki berbagai studi tersebut, mengatakan mereka belum menemukan "satu uji klinis" - yang diklaim menunjukkan bahwa Ivermectin dapat mencegah kematian akibat Covid - yang tidak mengandung "tanda-tanda fabrikasi yang jelas atau kesalahan yang begitu kritis sehingga mereka membatalkan penelitiannya" .

Berbagai masalah utama di antaranya adalah: