Apa Itu Penyakit Alopecia Areata yang Diderita Istri Will Smith

Will Smith dan Jada Pinkett Smith.
Sumber :
  • AP

VIVA – Aktor Hollywood Will Smith baru saja mengejutkan publik dengan aksinya di acara Oscar 2022. Will Smith memang mendapatkan Piala Oscar sebagai aktor terbaik, namun hal tak terduga terjadi dimana secara spontan dirinya mengamuk dan menampar aktor sekaligus komedian Chris Rock di panggung Oscar tersebut. 

Mitos dan Fakta Mengenai Rambut: Uban, Stres dan Genetik

Penyebab yang memecahkan emosi Smith diketahui karena Rock telah membuat lelucon yang berkaitan dengan penampilan baru istrinya yakni Jada Pinkett Smith yang kini botak. Kepala botak Pinkett Smith diketahui karena dirinya menderita gangguan autoimun alopecia areata. Lantas, penyakit apa yang sebenarnya diderita oleh istri Will Smith tersebut? 

Apa itu penyakit alopecia areata?

Berawal Saling Sindir, Richard Lee dan Kartika Putri Memanas Lagi

Rambut rontok.

Photo :
  • U-Report

Mengutip dari Medical News Today, alopecia areata merupakan gangguan autoimun umum yang menyebabkan kerontokan rambut secara tidak terduga. Dalam sebagian besar kasus, rambut rontok hanya akan dialami di beberapa bagian kecil saja. Sementara bagi kebanyakan orang lainnya, kerontokan rambut akan dialami di beberapa besar bahkan ada yang lebih ekstrem.

Sembuh dari Penyakit Kulit, Kartika Putri Balas Netizen yang Sebut Dirinya Kena Azab

Terkadang juga alopecia areata ini dapat menyebabkan kerontokan total pada rambut di kulit kepala (alopecia totalis) atau jika dalam kasus yang sudah ekstrem, akan menyebabkan kerontokan di seluruh tubuh (alopecia universalis). Kondisi ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin, meskipun sebagian besar kasus terjadi pada orang yang berusia di bawah 30 tahun.

Penyebab 

Rambut rontok

Photo :
  • Times of India

Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih menyerang sel-sel di folikel rambut, menyebabkannya menyusut dan memperlambat produksi rambut. Namun belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menargetkan folikel rambut dengan cara ini.

Sementara para ilmuwan tidak yakin mengapa perubahan ini bisa terjadi, tapi ada kemungkinan bahwa genetika terlibat karena alopecia areata lebih mungkin terjadi pada seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit autoimun tersebut. Satu dari lima orang dengan penyakit ini memiliki anggota keluarga yang juga menderita alopecia areata.

Penelitian lain menemukan bahwa banyak orang dengan riwayat keluarga alopecia areata juga memiliki riwayat pribadi atau keluarga dengan gangguan autoimun lainnya seperti atopi, kelainan yang ditandai dengan kecenderungan hiperalergi, tiroiditis dan vitiligo.

Terlepas dari hal itu, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung pandangan bahwa alopecia areata disebabkan oleh stres. Kasus stres yang ekstrem diketahui dapat berpotensi memicu kondisi tersebut, tetapi penelitian terbaru menunjukkan penyebab genetik.

Gejala

Gejala alopecia areata yang paling menonjol adalah kerontokan rambut secara merata. Bercak rambut yang berukuran sebesar koin akan mulai rontok, terutama dari kulit kepala. Setiap bagian yang mengalami pertumbuhan rambut pada tubuh mungkin terpengaruh, termasuk janggut dan bulu mata.

Kerontokan rambut bisa tiba-tiba terjadi, berkembang hanya dalam beberapa hari atau selama beberapa minggu. Mungkin ada rasa gatal atau terbakar di area tersebut sebelum rambut rontok. Folikel rambut tidak hancur sehingga rambut dapat tumbuh kembali jika peradangan folikel mereda. Orang yang hanya mengalami sedikit kerontokan rambut sering kali mengalami pemulihan spontan dan penuh tanpa perawatan apa pun.

Sebagian pasien sembuh dari alopecia areata dalam waktu 1 tahun, tetapi banyak juga yang akan mengalaminya lebih dari satu tahun. Sekitar 10 persen orang akan terus mengalami alopecia totalis atau alopecia universalis.

Alopecia areata juga dapat mempengaruhi kuku jari tangan dan kaki, bahkan terkadang perubahan ini merupakan tanda pertama bahwa kondisi tersebut semakin berkembang. 

Ada sejumlah perubahan kecil yang bisa terjadi pada kuku, diantaranya seperti berikut ini:

  • Kuku yang penyok 
  • bintik-bintik putih dan garis-garis yang muncul pada kuku
  • Kuku menjadi kasar
  • Kuku kehilangan kilaunya
  • Kuku menjadi tipis dan terbelah

Sementara tanda-tanda klinis tambahan lainnya meliputi:

  • Rambut pendek yang menyempit di bagian bawah dan tumbuh di dalam atau di sekitar tepi bintik-bintik botak
  • Rambut patah sebelum mencapai permukaan kulit
  • Rambut putih yang dapat tumbuh di area yang terkena kerontokan rambut
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya