- Health Europa
VIVA Lifesyle – Setiap orang tentu ingin memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, namun tak semua orang bisa "beruntung". Tak sedikit orang - orang yang mengalami penyakit yang tidak bisa disembuhkan, salah satunya adalah penyakit autoimun. Apalagi, isu mengenai autoimun sempat santer dibicarakan karena ternyata salah satu artis Hollywood Jada Pinket Smith yang juga istri dari Will Smith mengidap penyakit autoimun alopecia areata dan dinyatakan tak bisa sembuh.
Jada Pinkett Smith.
- Times of India
Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuhnya sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi menjaga tubuh dari serangan organisme asing seperti bakteri atau virus. Namun, kondisi ini justru melepaskan protein yang disebut antibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Namun, benarkah bahwa penyakit autoimun tak dapat sembuh? Sayangnya, hal ini memang benar adanya. Melansir dari Betterhealth, penyakit autoimun, hingga saat ini, pada umumnya belum dapat disembuhkan secara total, tetapi kondisi ini dapat dikendalikan dalam banyak kasus.
Hal ini juga dinyatakan oleh Carl Ware, Ph.D., Professor dan Direktur dari Infectious and Inflammatory Disease Center, Amerika Serikat, yang berkata bahwa penyembuhan penyakit autoimun ini sangat "menantang". "Berbeda dengan kanker atau infeksi yang tujuannya untuk membuang sel-sel jahat dalam tubuh, pada penyakit autoimun" ujarnya.
Hepatitis Autoimun
- U-Report
"Kita harus menjaga sistem kekebalan tubuh. Kuncinya adalah mengurangi peradangan dengan mengatur ulang kontrol dan membantu jaringan dan organ beregenerasi dari kerusakan yang disebabkan oleh peradangan tersebut. Saya optimis bahwa penelitian mendasar tentang penyakit autoimun pada akhirnya akan membawa kita menuju tujuan yang lebih jauh, yaitu kesembuhan" tambahnya lagi.
Jadi, secara singkat, penyakit autoimun belum bisa bisa disembuhkan secara total, namun ada bisa dikendalikan dengan pengobatan.
Berikut beberapa metode penanganan penyakit autoimun yang dapat dilakukan menurut Medical News Today, meliputi:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), mengatasi nyeri.
- Obat kortikosteroid, menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh.
- Obat anti-TNF, mencegah peradangan akibat penyakit autoimun.
- Terapi pengganti hormon, misalnya pemberian suntik insulin atau hormon tiroid.
