- Twitter @MCAOps
VIVA Lifestyle – Ustaz Abdul Somad pernah menyampaikan ceramah soal manfaat melakukan puasa. Pada awalnya, penceramah kondang yang akrab disapa UAS itu menjelaskan tentang bahayanya makanan yang dikonsumsi setiap hari yang sebagian besarnya mengandung bahan kimia.
Kemudian, ceramah itu dilanjutkan dengan mengatakan nama penyakit ganas seperti kanker yang disebabkan faktor utamanya karena kerap mengonsumsi makanan mengandung kimia. Dia pun menjelaskan cara menyembuhkan penyakit kanker bukan hanya dengan kemoterapi tapi juga puasa bisa menyembuhkan penyakit mematikan tersebut.
''Bagaimana cara menyembuhkannya, tak ada! Kemoterapi tak mempan. Ternyata obatnya yaitu racun yang di badan dimakan oleh badannya sendiri, dengan cara jangan dikasih makan selama 8 hari sebulan,'' jelas Ustadz Abdul Somad dilansir dari akun SnackVideo @nymcg913.
Ustadz Abdul Somad
- Twitter @MCAOps
Faktanya, Rasulullah SAW telah mengajarkan lebih dulu tentang puasa rutin selama delapan hari sebulan yaitu senin dan kamis. Jika dijumlahkan, maka sudah menjalankan puasa selama delapan kali dalam sebulan.
''Nabi kami sudah mengajarkan itu. Jangan makan 8 hari sebulan. Senin Kamis, kamu berpuasa lebih baik,'' ungkapnya.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan manfaat puasa untuk kesehatan tubuh selama tiga puluh hari atau satu bulan penuh. Ajaran tersebut datang dari Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.
''Ternyata jika kita berpuasa selama 30 hari atau dalam satu bulan, menumbuhkan sel-sel baru sehingga badan fresh dan sehat. Siapa yang membawa ajaran ini? Nabi Muhammad SAW. Datangnya dari mana? Dari Allah SWT,'' tutur Ustadz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad saat berceramah (Foto/YouTube/YudhaWinada)
- U-Report
Ustaz Abdul Somad juga menyampaikan bahwa orang berpuasa seperti bayi yang baru lahir. ''Itulah, mengapa orang yang berpuasa Ramadhan disebut kembali suci seperti bayi yang baru keluar dari perut Ibunya,'' kata beliau.
Hal ini karena sudah tumbuh sel-sel baru pada orang yang melaksanakan ibadah puasa. ''Mengapa disebut bayi? Karena tumbuh sel-sel baru dalam tubuhnya,'' pungkasnya.
Meski begitu, penjelasan Ustaz Abdul Somad itu tidak dapat dijelaskan lebih detail menurut medis. Karena pada dasarnya yang lebih mengetahui tentang hal tersebut adalah dokter.
