Meski Tak Obesitas Orang Depresi, Bisa Sebabkan Diabetes Tipe 2

Ilustrasi depresi/stres.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

JAKARTA – Depresi dapat memainkan peran langsung dalam risiko seseorang mengidap diabetes tipe 2. Meski orang tersebut tidak memiliki berat badan berlebih atau obesitas, demikian temuan para peneliti baru-baru ini. 

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Para ahli telah lama mengetahui bahwa penderita diabetes dua kali lebih mungkin menderita depresi dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. Selain itu, diketahui juga bahwa orang dengan depresi memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Scroll lebih lanjut ya.

Namun penelitian baru, yang didanai oleh badan amal Diabetes UK, menemukan tujuh varian genetik yang berkontribusi terhadap diabetes tipe 2 dan depresi.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Para ahli dan badan amal terkemuka menyebut temuan ini 'sangat penting' dan mendesak pejabat kesehatan untuk mempertimbangkan depresi sebagai faktor risiko diabetes tipe 2, selain obesitas, mager atau malas gerak, dan riwayat penyakit pada keluarga.

Kronologi 3 Anggota Keluarga Tercebur ke Sumur, 1 Meninggal Dunia

Para peneliti untuk pertama kalinya menemukan bahwa depresi secara langsung menyebabkan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, namun diabetes tidak menyebabkan depresi.

Studi tersebut menemukan hanya 36,5 persen dampak depresi pada diabetes tipe 2 yang dapat dijelaskan oleh obesitas. Orang yang mengalami obesitas secara signifikan lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang dengan berat badan normal. Peneliti juga mencatat tujuh varian genetik yang berkontribusi terhadap diabetes tipe 2 dan depresi.

Gen ini berperan dalam sekresi insulin atau peradangan di otak, pankreas atau jaringan lemak, dan perubahan dalam proses biologis ini berpotensi menjelaskan bagaimana depresi meningkatkan tipe 2, saran mereka.

Meskipun tidak ditemukan penyebab langsung diabetes yang menyebabkan depresi, para ahli masih percaya bahwa korelasi beban hidup dan diabetes tipe 2 dapat menjadi faktor berkembangnya depresi.

Ilustrasi stres, pusing, putus asa, depresi

Photo :
  • Pixabay/ geralt

Direktur penelitian di Diabetes UK, dr. Elizabeth Robertson mengatakan studi yang sangat penting ini memberi wawasan baru mengenai hubungan antara genetika, diabetes tipe 2 dan depresi, yang menunjukkan bahwa depresi dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2.

“Diabetes tipe 2 bersifat kompleks, dengan berbagai faktor risiko dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan depresi. Studi ini memberi kita wawasan yang lebih luas mengenai alasannya dan menunjukkan bahwa depresi kini harus dianggap sebagai faktor risiko tipe 2,” kata dia melansir laman Daily Mail. 

Pengetahuan ini dapat membantu para profesional kesehatan untuk meningkatkan perawatan dan dukungan bagi orang-orang dengan riwayat depresi dan mencegah lebih banyak kasus diabetes tipe 2.

“Kami sangat menganjurkan siapa pun yang mengalami depresi untuk mengetahui risiko diabetes tipe 2 mereka dengan melengkapi alat deteksi diabetes , sehingga mereka bisa mendapatkan dukungan yang tepat untuk mengurangi risiko dan menghindari diabetes tipe 2,” ungkapnya.

Ilustrasi diabetes

Photo :
  • Pixabay/ tumisu

Sementara itu, profesor e-One Health dan kepala statistik multi-omics di Universitas Surrey, Inga Prokopenko yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan penemuan ini menjelaskan depresi sebagai penyebab diabetes tipe 2 dan dapat membantu meningkatkan upaya pencegahan.

“Temuan ini penting bagi individu yang hidup dengan kondisi tersebut dan penyedia layanan kesehatan, yang harus mempertimbangkan penerapan pemeriksaan tambahan untuk membantu mencegah timbulnya diabetes tipe 2 pada orang yang menderita depresi,” ujarnya. 

Penelitian yang dipublikasikan di Diabetes Care ini menggunakan data dari ratusan ribu orang di Inggris dan Finlandia, termasuk 19.344 orang dengan diabetes tipe 2, lebih dari 5 ribu orang didiagnosis menderita depresi, dan 153.079 orang melaporkan dirinya mengalami depresi.

Dalam tulisannya di jurnal tersebut, para peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini menyoroti pentingnya mencegah diabetes tipe 2 pada awal gejala depresi, dan kebutuhan untuk menjaga berat badan yang sehat dalam konteks pengaruhnya terhadap depresi dan komorbiditas diabetes tipe 2.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya