Akankah Iuran BPJS Naik di 2024? Begini Respon Dirut BPJS

BPJS Kesehatan Luncurkan Buku Mortalitas-Morbiditas
Sumber :
  • VIVA / Isra Berlian

JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) meluncurkan Buku Tabel Mortalitas dan Morbiditas Penduduk Indonesia Tahun 2023. Direktur Utama BPJS, Ali Ghufron Mukti menjelaskan upaya dalam mengejar predikat Universal Health Coverage (UHC) membuat BPJS Kesehatan mengelola jumlah daya yang besar.

Imbas Gempa Garut, Rumah Warga hingga Rumah Sakit Rusak

Dari data tersebut, bisa dijadikan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat dan pengambilan kebijakan yang sesuai dengan dinamika populasi terus berubah.

Ali Ghufron menyebut dengan menggunakan tabel morbiditas ini diharapkan seluruh pihak sapat bekerja dengan lebih baik dan presisi dalam menghadirkan produk-produk asuransi kesehatan terutama yang berkaitan dengan perlindungan atas risiko terjadinya penyakit kritis.

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Lantas dengan diluncurkannya buku tersebut akankah dijadikan sebagai rujukan untuk pertimbangan kenaikan iuran BPJS di tahun 2024 mendatang? Terkait hal itu, Direktur Utama BPJS, Ali Ghufron angkat bicara. 

Klinik Blastula IVF Siloam Hospitals Lahirkan Program Bayi Tabung ke 300

“Iuran nanti bapak ketua DJSN. Yang jelas kita ingin mempertimbangkan sebagai faktor termasuk sebentar lagi pemilu nanti strateginya BPJS bagaimanapun sudah dananya berkurang terus,” kata Ali Ghufron saat ditemui awak media di kantor pusat BPJS di Jakarta Pusat, Selasa 12 Desember 2023.

Lebih lanjut diungkap Ghufron bahwa untuk tahun ini saja terjadi kenaikan yang harus dikeluarkan oleh BPJS untuk utilisasi ke rumah sakit. Angka ini kata Ali Ghufron tertinggi sepanjang sejarah.

"Bayangkan tahun ini karena kepercayaan masyarakat yang meningkat utilisasi meningkat jauh sekali dan selain faktor lain seperti kenaikan tarif dan lain-lain lebih dari Rp 40 Triliun tambahan yang harus kita keluarkan untuk membayar utilisasi ke rumah sakit dan faskes lain. Belum pernah dalam sejarah setahun tambahan naik 40 Triliun, 20 triliun saja belum pernah,” ujar dia.

Di sisi lain dengan peluncuran buku ini bisa menjadi bahan untuk perhitungan ketika nantinya adanya rencana kenaikan iuran BPJS di kemudian hari.

“Tapi tahun 40 T ini semua menggambarkan sistemnabilitas DJS perlu dipertimbangkan dan dijaga. Dengan data-data mordibitas mortalitas kita bisa memproyeksikan, bahkan ini proyeksi lebih real, lebih nyata lebih akurat dan lebih besar. Jadi kita bisa menghitung kira-kira kapan kita (naik),” ujar dia.

Sementara itu, untuk kenaikan iuran BPJS Ali Ghufron mengaku belum ada keputusan ke arah sana

“Kita nanti bicara dengan presiden baru kira-kira meyakinkan waktunya naik atau belum tergantung. Banyak hal lain belum kita eksplorasi cost sharing di banyak negara itu sudah menerapkan itu kita belum,” ujar dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya