Bagian Ayam Ini Sering Disepelekan, Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya Bagi Kecantikan Kulit

Ilustrasi unggas / ayam.
Sumber :
  • Pixabay

JAKARTA – Daging ayam merupakan bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain karena halal, daging ayam juga sangat mudah diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat. Hampir semua bagian ayam bisa dimakan, mulai dari kulit, daging, hingga jeroan seperti ati dan ampela.

Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Bawang Merah Akibat Banyak Pedagang Belum Mulai Berjualan

Namun dari semua bagian tersebut, ada satu yang sering kali disepelekan hingga dianggap kurang pantas dimakan yakni kaki ayam atau ceker. Mengingat bagaimana lingkungan hidup ayam dan ceker tersebut pasti pernah menginjak kotoran, banyak orang yang enggan mengonsumsinya karena berpikir ada banyak kuman yang bersarang. Scroll lebih lanjut ya.

Padahal, menurut dr. Zaidul Akbar ceker ayam memberikan efek yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Di dalam ceker ayam, ada kandungan kolagen alami yang manfaatnya sangat bagus bagi kulit.

Daftar Harga Pangan 17 April 2024: Cabai Rawit hingga Telur Ayam Naik

"Jadi ini hal menarik. ternyata kolagen salah satu sumber asalnya itu justru malah banyak pada kaki ayam (ceker)," kat dr. Zaidul Akbar, mengutip video di YouTubenya, Kamis, 4 Januari 2023.

Daftar Harga Pangan 16 April 2024: Beras hingga Daging Turun

Selain ceker, bagian ayam lainnya yang juga mengandung tinggi kolagen adalah kulit. Tekstur kulit ayam yang kenyal dan rasanya gurih itu sangat nikmat disajikan dalam olahan apapun baik digoreng maupun ditumis.

dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk memilih jenis ayam kampung yang bernutrisi tinggi.

"Ayam kampung kan bagus tuh, bagian cekernya kan murah meriah. Kalau di Saudi atau Timur Tengah malah dibuang, padahal sumber kolagennya di situ," terangnya.

Zaidul Akbar

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Pada dasarnya, tubuh manusia telah memproduksi kolagen secara alami. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa setelah usia 25 tahun, tubuh cenderung kehilangan sekitar 1,5% simpanan alami setiap tahun. Banyak faktor yang selanjutnya dapat memperlambat produksi kolagen, termasuk penuaan, merokok, kelebihan gula, sinar UV, konsumsi alkohol berlebih, dan mengonsumsi makanan olahan yang diubah sifatnya.

Kolagen sendiri adalah protein khusus yang mengandung banyak asam amino penting sebagai bahan penyusun yang menyatukan jaringan dan tulang. Ini membantu memberikan kekuatan dan elastisitas kulit, serta merangsang produksi asam hialuronat.

"Kolagen tuh fungsinya buat apa? Tulang, otak, jantung, semua. Makanya itu jangan dibuang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya