Sumber :
- iStock
VIVA.co.id -
Jika sedang banyak pikiran, banyak orang sulit menahan emosi. Namun tahukah Anda, rasa amarah dapat meningkatkan risiko serangan jantung, untuk datang 8 kali lipat, bahkan dalam beberapa kasus bisa 9,5 kali lipat. Lalu, bagaimana solusinya?
Para dokter sebenarnya dapat memberi obat atau pelatihan untuk pasien, guna mengurangi rasa amarah, sehingga dapat menurunkan risiko serangan jantung.
Dikutip dari
Dailymail.co.uk
, dokter Thomas Buckley dari University of Sydney, Australia mengatakan, "Risiko dari setiap kemarahan memicu serangan jantung di tingkat rendah, data kami menunjukkan, bahwa bahaya itu nyata dan hingga kini masih ada."
Dia juga menjelaskan bahwa peningkatan risiko serangan jantung setelah amarah, kemungkinan besar menjadi penyebab meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Ambang kemarahan akut, didefinisikan dengan angka 5, di mana orang itu sangat marah. Pada tahap ini, tubuh orang itu biasanya menjadi tegang, tangan terkepal dan siap memukul.
Sebanyak 7 dari 313 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 2,2 persen memiliki tingkat kemarahan level 5, yang muncul dalam waktu 2 jam setelah timbulnya masalah.
Baca juga:
Gaya Hidup Picu Serangan Jantung Usia Muda
"Merokok, konsumsi alkohol, stres, dan tidak pernah olahraga."
VIVA.co.id
1 Agustus 2016
Baca Juga :