Pengendapan Vitamin D Sebabkan Kelahiran Bayi Prematur

Bayi baru lahir.
Sumber :
  • pixabay/cristianabella

VIVA.co.id – Sebuah penelitian menemukan, pengendapan kalsium di air ketuban (cairan yang melindungi janin), dapat menyebabkan pecahnya membran janin, yang disebut juga dengan pecah ketuban sehingga membuat bayi lahir prematur.

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global, lebih dari satu bayi dari 10 kelahiran, lahir dalam keadaan prematur, yakni kelahiran sebelum 37 minggu kehamilan. Selain itu, hampir satu juta anak meninggal setiap harinya karena komplikasi lahir prematur.

Anak-anak ini kemungkinan akan berisiko tinggi menderita kecacatan seumur hidupnya, termasuk ketidakmampuan untuk belajar serta akan mengalami masalah penglihatan dan pendengaran.

5 Manfaat Cangkang Telur untuk Berkebun, Bisa Jadi Pupuk Organik

Dilansir laman Boldsky, penelitian ini menunjukkan, bahwa pengendapan kalsium di dalam membran atau kantung ketuban, yang membungkus janin, dapat terbentuk lebih awal dan menyebabkan cairan ketuban keluar terlalu cepat.

Para peneliti mengatakan, pengendapan kalsium yang merupakan penanda awal terbentuknya tulang, membuat membran berkurang elastisitasnya dan rentan pecah.
 
"Kami memang melihat pengendapan kalsium dalam kelahiran yang normal juga, yang kemungkinan merupakan waktu yang tepat untuk ketuban pecah secara normal," kata Irina Buhimschi, Direktur di Nationwide Children's Hospital di Ohio, Amerika Serikat.

Konsumsi 2 Putih Telur Setiap Pagi, Hal Menakjubkan Ini Akan Terjadi pada Tubuh

Buhimschi melanjutkan, membran ketuban memang diperkirakan untuk pecah ketika memasuki waktu melahirkan. Tapi, penumpukkan kalsium terjadi terlalu banyak dan terlalu dini. Para peneliti menunjukkan bahwa pengendapan terjadi sebagai akibat dari partikel kalsiprotein yang dihasilkan cairan tubuh manusia seperti air liur, darah, air ketuban.

Hasil penelitian ini kemungkinan dapat mengidentifikasikan wanita yang tubuhnya tidak mampu mencegah pembentukan pengendapan kalsium prematur. Temuan ini ditulis Buhimschi dalam jurnal Science Translational Medicine.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya