Tradisi Warga Halmahera Berburu Cacing Laut untuk Dikonsumsi

Cacing laut.
Sumber :
  • Ifan Gusti

VIVA – Ada tradisi unik dilakukan masyarakat di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara yang tinggal di pesisir pantai. Kebiasaan unik itu adalah menangkap cacing laut yang disebut laor untuk dikonsumsi.

Dampak Pencopotan Pejabat Tak Sesuai Aturan, Kemendagri Blokir SIPD Pemprov Malut

Hewan laut dalam bahasa ilmiahnya Lycde oele dari kelas Polychaeta filum analida itu bercorak warna-warni dengan ukuran 2-30 sentimeter.

Laor hanya muncul setahun sekali, yakni saat bulan April-Mei. Hewan tersebut keluar dari terumbuh karang ke permukaan air di pesisir pantai saat surut.

Membuka Peluang Baru, Workshop Daring Maluku-Papua untuk Pendidikan Digital

"Tradisi berburu laor di kalangan masyarakat pesisir Halmahera Timur dilakukan hanya setahun sekali,” ungkap Saiful Abdurahman saat ditemui belum lama ini.

Berburu cacing laut di Halmahera Timur.

Photo :
  • Ifan Gusti
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2000 Meter

Perburuan cacing laut itu melibatkan orang dewasa hingga anak-anak. Mereka berbondong-bondong mendatangi pesisir pantai dengan menggunakan jaring dan ember. Berburu laor dilakukan jelang petang dan dini hari sebelum matahari terbit.

Hasil buruan biasanya langsung dikonsumsi dengan berbagai macam cara sajian, yakni digoreng, dibakar dan dimakan mentah.

Berburu cacing laut di Halmahera Timur.

Photo :
  • Ifan Gusti

Konsumsi laor sama seperti konsumsi udang rebon bila digoreng, dan jika diasap tekstur laor renyah dan sedikit elastis. Namun, jika dimakan mentah rasa laor berlendir.

Selain di Kabupaten Halmahera Timur, perburuan laor juga dilakukan masyarakat pesisir Kabupaten Pulau Morotai.

Laporan: Ifan Gusti 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya