- Freepik/freepik
Solo – Mengonsumsi susu sangat penting untuk menjaga kesehatan dan juga untuk mencegah stunting pada anak. Apalagi, saat ini Indonesia tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam permasalahan gizi yaitu stunting, wasting dan obesitas.
Apalagi, susu adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat baik untuk tubuh karena memiliki kadar nutrisi yang tinggi dan asam amino ensensial yang lengkap. Hal ini diungkap oleh Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor.
Dia menjelaskan bahwa segelas susu mengandung protein yang setara dengan empat butir telur. Bukan hanya itu, susu juga mengandung kalsium yang baik untuk tubuh, vitamin B, vitamin A, hingga vitamin C yang diperlukan untuk pertumbuhan anak.
Prof Ahmad Sulaeman, Ahli Gizi (kedua kiri)
- Dok. VIVA/Dedi
“Kemudian juga asam aminonya lengkap, kalau kedelai dia masih ada kekurangan ya, walaupun ada varietas baru. Susu juga akan membantu mengatasi stres, susu itu ternyata memiliki efek menenangkan,” jelas Prof Ahmad dalam program Jelajah Gizi Danone Indonesia.
Lebih lanjut, Prof Ahmad mengatakan bahwa susu menjadi sumber protein hewani yang baik karena daya cerna protein susu menjadi standar untuk mengukur mutu protein. Susu juga menjadi sumber mineral penting, seperti kalsium, fosfor, dan mineral lainnya.
“Susu menjadi sumber vitamin D, vitamin B, dan mineral lainnya yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Susu juga bisa menjadi camilan sehat dengan menambah potongan buah-buahan untuk pengganti makan malam,” tambahnya.
Apabila susu diproduksi secara ramah lingkungan dan berkelanjutan atau secara organik, maka segelas susu yang dikonsumsi akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Susu juga akan meningkatkan kesejahteraan bagi peternak lokal.
Ilustrasi susu.
- Freepik/freepik
“Beternak sapi perah tentu saja akan membantu meningkatkan produksi pertanian. Manfaat tersebut seperti petani mandiri pupuk atau organik dari manure dan urin sapi. Kemudian ada petani mandiri atau biogas,” ungkap Prof Ahmad.
Sementara itu, jelajah Gizi merupakan program eksplorasi Danone SN Indonesia sejak tahun 2012 untuk menemukan dan mengenali keanekaragaman makanan khas setiap daerah. Lewat program ini, dipelajari juga proses pembuatannya untuk memahami nilai gizi yang terkandung di dalam makanan khas daerah yang dikunjungi.
