- VIVA / Renne
VIVA – “Selamat datang di rumah kami, rumah lebah dan madu.” Demikian sapaan ramah Stephanie Hinton kepada pengunjung yang datang ke rumahnya di Wallington, negara bagian Victoria, Australia. Jaraknya hanya 30 menit berkendara dari Kota Geelong.
Stephanie langsung mengantar tetamu ke kios madu, yang terletak di sebelah rumahnya. Sementara itu, suaminya, Jim Drever, sedang menyiapkan beberapa perkakas untuk memberi tutorial singkat cara mendapat madu.
Stephanie dan Jim tidak tinggal berdua. Bersama mereka, ada ribuan ekor lebah yang setiap hari mampir di halaman belakang rumah, tepatnya di sejumlah kotak kayu yang sudah disiapkan Jim.
Di kotak-kotak yang menjadi sangkar mereka itu lah lebah-lebah tersebut menghasilkan madu. Dan ini menjadi lahan penghidupan bagi Jim dan Stephanie, ibu dan bapak kos mereka.
“Jadi kami dan lebah saling bantu. Lebah-lebah ini yang membuat kami mendirikan usaha rumahan bernama Wattle Grove Honey. Madu-madu ini dihasilkan dan diolah secara alami, tanpa ada pengawet sama sekali,” kata Stephanie sambil memamerkan produk-produk madunya kepada VIVA dan rombongan kecil dari Indonesia dalam program jalan-jalan bersama Tourism Australia dan Garuda Indonesia, 12 Maret 2018.
Berkat kerja sama dengan lebah-lebah itu, Jim dan Stephanie mampu menjual empat macam madu, dengan aneka rasa dan harga. Pengunjung pun diberi kesempatan mencicipi semua jenis madu itu.
“Ada garden honey, yang biasa ditemui di toko-toko dan rasanya lebih ringan dan lembut. Lalu ada yellow gum dan red gum honey yang lebih kental. Sedangkan jenis madu yang paling mahal adalah manuka. Madu ini biasa ditemui di Selandia Baru, namun bisa kami olah di sini. Jadi harganya paling mahal,” jelas Stephanie.
Dia pun antusias menjelaskan manfaat konsumsi madu alami bagi kesehatan. “Madu sangat efektif menyembuhkan berbagai macam sakit, seperti gangguan pencernaan di perut, sinusitis, hingga flu dan sakit tenggorokan. Bahkan juga berkhasiat mengatasi jerawat,” kata Stephanie.
Sementara itu, Jim dengan antusias menjelaskan proses bagaimana lebah menghasilkan madu di kandang yang dibuatnya sendiri. “Asalkan mereka mendapat sarang yang nyaman dan tumbuhan dan bunga yang cukup di sekitarnya, lebah-lebah ini bisa menghasilkan madu yang berkualitas tinggi,” ujar Jim.
Dia pun mengajak pengunjung menuju sejumlah kotak buatannya yang menjadi sarang para lebah. Dengan tangkas, tanpa memakai masker atau jubah khusus, Jim langsung mengeluarkan sebilah papan dari sarang lebah itu, yang sudah penuh dengan madu.
“Jangan takut, lebah-lebah ini tidak menyengat. Silakan cicipi madunya langsung dari sarang lebah,” ujar Jim. Rasanya memang sangat enak dan sensasional, karena dicicipi langsung dari sarang lebah.
Usaha madu rumahan Jim dan Stephanie ini terletak di kawasan Semenanjung Bellarine, negara bagian Victoria. Kawasan ini lah yang disebut sebagai Bellarine Taste Trail atau “Jalur Kuliner Bellarine.” Di jalur ini, beragam sajian lezat dan unik menyambut para turis dari mancanegara.
Bellarine berjarak 100 km dari barat daya Kota Melbourne dan dapat ditempuh dengan berkendara selama kurang lebih satu setengah jam. Ada sejumlah penerbangan dari Indonesia ke Melbourne, salah satunya adalah Garuda Indonesia. Maskapai kebanggaan Indonesia ini menawarkan penerbangan langsung tanpa transit dari Jakarta ke Melbourne dengan waktu tempuh sekitar 6,5 jam.
