Fakta Menarik Reog Ponorogo, Kesenian yang Bakal Diklaim Malaysia

Kesenian Reog Ponorogo (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Lagi dan lagi Malaysia membuat gempar Indonesia dengan aksinya yang ingin mengklaim salah satu kesenian budaya milik Nusantara. Baru-baru ini ramai menjadi perbincangan publik terkait isu kesenian budaya Reog Ponorogo yang bakal dicatut atau diklaim oleh Malayasia. 

Chery Malaysia Recall 600 Unit Omoda 5 Buntut Viralnya As Roda Belakang Patah

Isu tersebut pun berhasill menduduki jajaran trending topik di media sosial Twitter, dengan hastag #saveponorogo.  Bermula dari upaya negara Malaysia yang ingin memasukkan nama kesenian budaya Reog Ponorogo ke UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai kebudayaan tersebut. 

Kesenian Reog Ponorogo (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Prabowo Terima Kunjungan Menhan Malaysia Bahas Kerja Sama Bidang Pertahanan

Sontak saja hal ini membuat masyarakat Indonesia gempar dan geram, tak terkecuali khususnya para seniman Reog Ponorogo di Jawa Timur. Bahkan, tak sedikit yang melakukan banyak protes secara langsung ke Negeri Jiran. 

Setelah gagal pernah mengklaim lagu Rasa Sayange pada kala itu, Malaysia tak henti untuk mencoba mengklaim kesenian milik Indonesia lainnya. Pada tahun 2007, Malaysia rupanya pernah mengklaim pertama kalinya kesenian asal Jawa Timur ini, yakni Reog Ponorogo sebagai kesenian negara mereka. 

Chery Indonesia Buka Suara soal Omoda 5 Patah As Roda di Malaysia

Dan sekarang terulang lagi, Malaysia berencana untuk mengajukan bahwa Reog Ponorogo sebagai warisan dunia UNESCO miliknya. Isu tersebut pun berhasil membuat  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku kaget ketika menerima kabar bahwa Malaysia mengklaim dan mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO. 

Padahal, kata dia, Reog merupakan kesenian asli Ponorogo dan sudah didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia.

Melansir dari VIVA.co,id, Khofifah  juga sudah merespons hal tersebut dan segera langsung meminta Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko agar mengumpulkan dokumen-dokumen akademik soal kesenian Reog Ponorogo. Dokumen tersebut akan dijadikan bukti ke UNESCO bahwa Reog Ponorogo asli dari Indonesia.

Lantas, kesenian budaya seperti apa Reog Ponogoro hingga Negara Jiran Malaysia tak henti-hentinya melakukan klaim pada kesenian budaya asal Jawa Timur satu ini. 

Berikut ini terdapat fakta-fakta menarik reog ponorogo, salah satu kesenian budaya Indonesia yang bakal diklaim oleh Malaysia.

1. Mengenal Kesenian Reog Ponorogo

Indonesia memiliki beragam kesenian budaya yang patut kita banggakan, dan salah satunya yakni Reog Ponorogo. Reog Ponorogo sendiri merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. 

Kesenian Reog Ponorogo biasanya dilakoni oleh beberapa karakter, seperti Bujang Ganong, Singo Barong, Klono, Warok dan Jathil yang ikut memeriahkan kesenian tersebut. 

Tarian Reog Ponorogo Jawa Timur ini memiliki sejarah dan makna tersendiri yang perlu orang Indonesia ketahui.

Sejarah berawalnya ada Reog Ponorogo itu berasal dari salah satunya adanya pemberontakan Ki Ageng Kutu. 

Di mana pada abad ke-15 saat itu dikisahkan seseorang yang bernama Ki Ageng Kutu yang merupakan abdi kerajaan yang hidup pada masa Bhre Kertabumi. Pada saat itu abdi kerajaan itu pernah melakukan pemberontakan. Hal tersebut lantaran murka pada pemerintahan seorang raja yang zalim dan muda terpengaruh oleh raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok.

Saking murkanya pada raja tersebut, Ki Ageng Kutu pun sontak meninggalkan kerajaan dan melarikan diri ke sebuah perguruan bela diri. Ki Ageng Kutu pun membuat sebuah pertunjukkan seni Reog sebagai sindiri pada Raja Kertabhumi, dikarenakan dia dan pasukkan terlalu kecil untuk melawan kerajaan tersebut.

Dari situlah nama Reog Ponorogo muncul dan berasal. Di mana pada saat itu, Reog Ponorogo menjadi cara Ki Ageng Kutu sebagai bentuk perlawanan masyarakat. 

2. Salah Satu Kesenian Indonesia yang Dikenal Hingga Kancah Internasional

Saking menariknya sejarah dan karakter-karakter pada tarian Reog Ponorogo, tak heran jika nama kesenian budaya satu ini terkenal di kancah internasional. 

Banyak sejumlah negara yang sudah mengenal kesenian Reog Ponorogo, bahkan ada yang mengaku kesenian budaya satu ini milik negaranya.

Tidak hanya itu, kesenian Reog Ponorogo pun berhasil membuat mata seluruh penjuru dunia merasa kagum dengan pertunjukan asal Jawa Timur ini. Beberapa di antaranya adalah os Angeles (AS), London (Inggris), Spanyol, Rusia, Venezuela, Suriname, Korea, Filipina dan masih banyak lagi lainnya.


3. Kesenian Budaya yang Satu-satunya Dicapit dengan Gigi

Tidak banyak yang tahu, di balik indah dan menariknya kesenian Reog Ponorogo ini ada orang-orang hebat di baliknya yang berhasil memainkannya dengan apik. 

Hal tersebut lantaran, topeng dadak merah yang dikenal sebagai ikon tersebut memiliki berat yang mencapai 50 kg. Konon, para pemainnya hanya menggunakan gigi untuk mengangkan topeng tersebut. Sungguh hebat bukan?

4. Tokoh-tokoh dalam Seni Reog Ponorogo

Berikut ini para tokoh yang ada dalam seni reog Ponorogo, melansir dari Wikipedia. 

Warok

"Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin).

Warok merupakan karakter/ciri khas dan jiwa masyarakat Ponorogo yang telah mendarah daging sejak dahulu yang diwariskan oleh nenek moyang kepada generasi penerus. Warok merupakan bagian peraga dari kesenian Reog yang tidak terpisahkan dengan peraga yang lain dalam unit kesenian Reog Ponorogo. Warok adalah seorang yang betul-betul menguasai ilmu baik lahir maupun batin.

Jathil

Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari di mana antara penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan kepiawaian dalam berperang di atas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau semangat sang penari.

Jathil ini pada mulanya ditarikan oleh gemblak, laki-laki yang halus, berparas tampan atau mirip dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. 

Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah, dan cekatan. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku (lugu) dan irama ngracik.

Bujang Ganong

Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga di setiap penampilannya senantiasa diperagakan oleh 2 orang pada umumnya yang selalu ditunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak. 

Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang patih muda yang meskipun secara fisik cenderung buruk rupa, tetapi ia cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti.

Topeng Bujang Ganong berwarna merah menyala dengan khas mata yang melotot, hidung yang besar, dan gigi yang menonjol. Topeng tersebut terbuat dari kayu dadap, sedangkan rambut pada topengnya terbuat dari ekor kuda.

Klono Sewandono

Klono Sewandono atau Raja Klono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Pecut Samandiman ke mana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut.

Pusaka tersebut digunakan untuk melindungi dirinya. Kegagahan sang Raja digambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa, dalam suatu kisah Prabu Klono Sewandono berhasil menciptakan kesenian indah hasil dari daya ciptanya untuk menuruti permintaan Putri (kekasihnya). 

Karena sang Raja dalam keadaan mabuk asmara maka gerakan tariannya pun kadang menggambarkan seorang yang sedang kasmaran.

Singo Barong

Singo Barong adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagian topengnya antara lain; kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/harimau jawa. Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik.

Krakap terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya