Baju Kayu Khas Dayak yang Terancam Punah

Baju kayu khas Dayak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Al Amin

VIVA.co.id – Daluang adalah lembaran tipis yang dibuat dari kulit kayu pohon Deluang, yang memiliki bahasa latin, Broussonetia papyrifera. Dalam adat budaya Dayak di kawasan Tanjung Kalimantan Selatan, kayu daluang digunakan sebagai pakaian adat.

Deretan Seleb Tampil Memukau Pakai Busana Adat di Debat Cawapres 2024

Mereka menyebutnya dengan baju kayu Dayak maratus. Muhamad Yusuf, selaku kolektor baju khas Dayak mengatakan, baju kayu yang biasa digunakan oleh orang-orang Dayak di Kalimantan Selatan, dipakai untuk upacara -upacara adat.

"Baju ini dipakai buat acara ritual budaya, seperti upacara adat," ujar Muhammad Yusuf saat ditemui di acara pameran Beaten Baro Exhibition di Museum Tekstil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.

Potret Gemas Anniversary Nagita Slavina-Raffi Ahmad, Jadi Manten Lagi!

Namun, saat ini, baju yang terbuat dari kayu Daluang ini mulai sulit ditemukan. Bukan karena bahan bakunya yang sudah mulai langka, melainkan perajinnya yang sudah berusia renta. Yusuf mengatakan, orang-orang muda di suku Dayak sudah meninggalkan tradisi mereka.

"Bahan kayunya banyak ditemukan di hutan, tapi para perajin baju ini yang langka, karena anak-anak mudanya tidak mau mewarisi tradisi," katanya.

Pembukaan Asian Games 2022, Pakaian Adat Kontingen Indonesia Curi Perhatian

Selain dibuat baju, ada juga yang membuat kerajinan lain seperti tas, topi, dompet, dan macam-macam kerajinan lainnya.

Agar baju kayu adat Dayak maratus ini tidak terancam punah, Yusuf bersama seniman dan pengusaha yang ada di Kalimantan Selatan mencoba memompa semangat para pemuda Dayak untuk meneruskan tradisi nenek moyang mereka.

"Baju ini rencananya kami produksi massal, dan memotivasi para perajin yang muda-muda untuk mau meneruskan tradisi," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya