Pesona Merah Kuning Hijau Air Terjun Perlamping

Pemandangan Air Terjun Perlamping
Sumber :
  • VIVA.co.id/Vera Bahali

VIVA.co.id – Telusuri tempat wisata di sekitar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, takkan cukup jika hanya mengunjungi objek wisata baharinya saja. Di area dataran yang lebih tinggi, masih banyak tersembunyi tempat wisata alam yang menakjubkan.

Viral Ji Chang Wook Cicipi Sate Pinggir Jalan Jakarta, Berkah Si Pemilik Warung

Salah satunya adalah air terjun Perlamping yang terletak di Nobo, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat.  Air terjun yang satu ini memiliki keistimewaan tersendiri. Kandungan airnya mengandung zat belerang.

Perjalanan darat ke lokasi bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Lama perjalanan sekitar satu jam dari kota Labuan Bajo untuk sampai ke air terjun ini.

Sejuta Pohon Hijaukan Labuan Bajo: Komitmen Pemerintah Wujudkan Green Tourism

Jalurnya adalah mengikuti lintasan Trans Flores arah Kota Ruteng. Lalu berbelok ke persimpangan Ciki Nobo setelah melewati area Dusun Culu. Lokasi air terjun ini tersembunyi di bawah Dusun Nobo.

Masuk ke Dusun Nobo pun sudah tidak sulit. Karena sudah dibangun jalan aspal, kendaraan roda dua dan roda empat bisa menjangkau sampai ke pemukiman warga. Setelah itu baru berjalan kaki selama kurang lebih 10 menit.

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Saat semakin dekat dengan air terjun ini, suara percikan air yang deras bisa terdengar bersamaan dengan aroma belerang. Suasana di sekitar air terjun pun sejuk.  Banyak pepohonan besar yang tumbuh subur dan menaungi area air terjun.

Yang paling memikat, pesona Air Terjun Perlamping  terlihat dari warna bebatuan dan panorama di sekitar air terjun. Terlihat kandungan belerang, bebatuan di sekitar air terjun berwarna kemerahan dan kuning. Lalu, beberapa batu yang lain menghijau karena lumut.

Sumber zat belerang dari air terjun ini berasal dari kawah yang lokasinya sekitar 50 meter dari titik air terjun. Air dari sumber belerangnya pun tidak panas. Namun, jika disentuh pada pagi hari, akan terasa hangat.  Zat ini pun kemudian dibawa aliran air sampai ke air terjun.

Dua Pancuran

Air terjun ini terdiri dari dua pancuran. Menurut warga setempat, Carles Deon, tekanan air yang jatuh dengan deras bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Jika berdiri memunggung tepat di bawah pancuran air, terpaan air belerang  terasa seperti pijatan.

"Selain itu, kedalamannya juga hanya sekitar satu meter. Ini bagus untuk terapi kesehatan dan juga mengobati penyakit kulit," kata Carles kepada VIVA.co.id.

Keindahan air terjun ini belum banyak diketahui khalayak. Carles mengatakan, beberapa turis yang datang kebanyakan mengetahui lokasi ini dari warga setempat, meski pernah sa. Sampai saat ini pun, belum dipungut biaya apapun untuk masuk ke lokasi air terjun ini.

“Dulu, orang-orang tahu karena  banyak masyarakat yang  membawa keluarganya yang mengidap penyakit kulit untuk mandi di air terjun ini. Pasti sembuh karena kandungan belerangnya,” ucapnya dia. (ren)

Laporan kontributor Labuan Bajo, Vera Bahali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya