Menakar Peluang Jokowi

- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Sebagai petahana, Jokowi memiliki peluang cukup besar untuk menang dan mempertahankan kursi RI-1. Namun, dengan pengalaman 4,5 tahun yang dilalui, Jokowi jangan sampai membuat blunder dengan janji program barunya.
Menurut dia, masyarakat pemilih sudah kritis dalam memberikan pilihan politik. Program yang sudah dijalankan Jokowi dan belum akan menjadi perhatian. "Jangan buat janji-janji harapan baru yang sulit dipenuhi realitanya. Ini beliau petahana, sudah terlihat oleh rakyat," kata Hendri.
Lebih Dinamis
Persaingan memperebutkan kursi RI-1 di Pilpres 2019 dinilai lebih dinamis. Dinamika persaingan ini berbeda dengan Pilpres 2014. Meski capres yang bersaing sama yaitu Jokowi dan Prabowo Subianto.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta Adi Prayitno mengatakan, dari dinamika saat ini, Jokowi unggul di sejumlah lembaga survei. Namun, keunggulan Prabowo bukan di survei melainkan kedatangan jumlah massa yang hadir saat kampanye terbuka.
"Dua keyakinan yang berbeda ini yang saya lihat akan dijadikan bekal preferensi untuk memenangkan Pilpres 2019. Persaingan lebih ketat dan dinamis. Pemenangnya nanti saya prediksi hasil perbedaannya tipis," kata Adi kepada VIVA, Jumat, 12 April 2019.
Suasana kampanye akbar pasangan 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di GBK, Jakarta
Mengukur peluang mempertahankan kursi RI-1, Jokowi menurutnya punya beberapa kelebihan. Salah satunya tingkat kepuasan publik yang merujuk survei masih cukup positif terhadap Jokowi. Eks Gubernur DKI itu punya keunggulan karena sudah pengalaman memimpin RI selama 4,5 tahun. Profil Jokowi juga dinilai sebagai figur pemimpin yang sederhana dan merakyat. Gambaran ini menurutnya masih bisa menjadi magnet elektoral terutama di daerah.