Si Penggoyang Lidah Asal Timur Tengah
Jumat, 9 Januari 2015 - 23:47 WIB

Sumber :
- Dokumentasi Baba Rafi
sebesar Rp600 ribu per bulan selama 5 tahun. Setelah periode 5 tahun, kontrak bisa diperpanjang.
Urusan balik modal, Yosua yakin bisa dikejar lebih cepat dari perkiraan yang rata-rata 1,5 tahun. Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Yosua mengungkapkan respons pasar sangat bagus. Usahanya yang baru seumur jagung itu telah menghasilkan omzet Rp20 juta di bulan pertama.
"Saya sendiri kaget responnya bagus juga. Seperti yang dibilang, Kebab Turki Baba Rafi ini target pasarnya menengah agak ke bawah sedikit. Karena saya buka di depan minimarket dan dekat rumah sakit jadi yang beli mulai dari suster, orang dewasa, anak-anak sampai anak asrama dekat sini," ucapnya.
Terwaralaba lainnya, Donny Hadinoto sudah jauh lebih lama bergelut dengan gerobak Kebab Turki Baba Rafi, sejak 2009. Bermodalkan Rp55 juta di awal usaha, dalam kurun waktu lima tahun ia sudah memiliki tiga gerobak kebab yang tersebar di berbagai wilayah. Satu di antaranya bekerjasama dengan minimarket. Gerobak kebabnya masing-masing menghasilkan Rp10-Rp11 juta per bulan.
Larisnya dagangan Donny tidak terlepas dari pemilihan lokasi usaha. Baginya, lokasi merupakan poin penting. Karena itu ia memilih menempatkan gerobaknya di dekat rumah yang kebetulan cukup ramai, di Jalan Veteran, dan Sektor 1 Bintaro.
Baca Juga :
Urusan balik modal, Yosua yakin bisa dikejar lebih cepat dari perkiraan yang rata-rata 1,5 tahun. Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Yosua mengungkapkan respons pasar sangat bagus. Usahanya yang baru seumur jagung itu telah menghasilkan omzet Rp20 juta di bulan pertama.
"Saya sendiri kaget responnya bagus juga. Seperti yang dibilang, Kebab Turki Baba Rafi ini target pasarnya menengah agak ke bawah sedikit. Karena saya buka di depan minimarket dan dekat rumah sakit jadi yang beli mulai dari suster, orang dewasa, anak-anak sampai anak asrama dekat sini," ucapnya.
Terwaralaba lainnya, Donny Hadinoto sudah jauh lebih lama bergelut dengan gerobak Kebab Turki Baba Rafi, sejak 2009. Bermodalkan Rp55 juta di awal usaha, dalam kurun waktu lima tahun ia sudah memiliki tiga gerobak kebab yang tersebar di berbagai wilayah. Satu di antaranya bekerjasama dengan minimarket. Gerobak kebabnya masing-masing menghasilkan Rp10-Rp11 juta per bulan.
Larisnya dagangan Donny tidak terlepas dari pemilihan lokasi usaha. Baginya, lokasi merupakan poin penting. Karena itu ia memilih menempatkan gerobaknya di dekat rumah yang kebetulan cukup ramai, di Jalan Veteran, dan Sektor 1 Bintaro.
Halaman Selanjutnya
Soal pesaing, Donny tidak gentar. Meski kini marak pedagang kebab tanpa merek dagang, ia yakin usahanya memiliki prospek menggiurkan. Sebab soal rasa, Kebab Turki Baba Rafi sulit ditandingi.