Naungan Baru Mbah Priok

Pusara makam Mbah Priok beserta keturunannya.
Pusara makam Mbah Priok beserta keturunannya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

Cikal bakal kompleks makam itu, menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, berawal dari daerah Koja yang sekarang disebut Tanjung Priok. Mulanya daerah itu adalah wilayah Kerajaan Tiram. Dalam prasasti Kanjuruhan di dekat Malang, Jawa Timur disebutkan, raja memerintahkan salah satu orang kepercayaannya untuk pergi ke daerah Tiram. Hal itu karena salah satu penghasilan Kanjuruhan ketika itu adalah membuat bejana. Sementara daerah Tiram itu memiliki potensi untuk dibuat gerabah atau bejana. 

Setelah orang suruhan raja Kanjuruhan itu berhasil membangun industri gerabah di Tiram, kemudian lahir power system. Dari power system itu terbentuk sebuah kerajaan, di mana raja-rajanya disebut dengan nomenklatur Dewan Negara. Priok menjadi salah satu Dewan Negara. Orang Betawi memanggil Dewan Negara Priok itu dengan panggilan Baba atau Baba Priok.

Baba Priok lantas membangun tempat pemakaman di daerah Koja. Lambat laun, lokasi ini mulai ramai didatangi pendatang dari Jawa. Pendatang-pendatang itu menyebut lokasi tersebut sebagai pemakaman Mbah Priok. “Dari situlah tempat itu disebut sebagai Makam Mbah Priok,” ujar Ridwan.

Tempat pemakaman Baba Priok itu lama kelamaan menjadi tempat pemakaman umum. Sebab, pada 1788 kerajaan itu sudah tidak ada lagi.

Baca Juga:

Mengubur Puing Sejarah 

Cagar Budaya, Kriteria dan Cara Penetapannya