Film Laga Indonesia Semakin Kaya

- VIVA/Ichsan Suhendra
VIVA – Iko Uwais akhirnya duduk di kursi merah, mempersilakan VIVA untuk memulai wawancara. Wajahnya tetap ramah meski aktivitasnya Kamis, 12 Juli kala itu cukup padat. Iko baru saja meresmikan sekolah bela dirinya, Thunder 11, di Hotel Harison Ultima Bekasi hari itu. Dia juga melayani pertanyaan para wartawan yang lama tak berjumpa dengannya.
Bukan hal mudah untuk bertemu seorang Iko Uwais. Setelah sukses dengan The Raid, Iko banyak ikut proyek luar. Beberapa di antaranya ada Star Wars: The Force Awakens, Beyond Skyline, dan Man of Tai Chi.
Jadwal syuting di luar negeri kian padat. Tahun ini saja, Iko kerap menghiasi headline dengan kabar-kabar film asing terbarunya. Sebut saja Mile 22 bersama Mark Wahlberg yang akan tayang Agustus depan, Wu Assassins yang akan muncul di Netflix, dan Stuber bersama Dave Bautista yang rencananya rilis tahun depan. Jangankan dengan wartawan, Iko bahkan jarang menghabiskan waktu lama dengan keluarganya.
Kaus merah di balik jas hitam yang dikenakannya siang itu membuat Iko terlihat lebih santai. Dia menyambut hangat ketika VIVA menghampirinya. Aktor berusia 35 tahun ini pun antusias ketika kami meminta sedikit waktu berbincang secara eksklusif. Berikut petikannya:
Bagaimana rasanya semakin sibuk di kancah internasional?
Ya, gue lebih sibuk, dalam arti lebih sibuk bekerja, banyak kerjaan yang harus gue kerjakan, schedule. Kumpul keluarga itu sudah terhitung sama jari.
Makin ke sini, kamu makin banyak proyek Barat. Gimana cara kamu memikat Hollywood?
Memikat, gue rasa mereka tertarik sama karakter, karakter pencak silat Indonesia. Mereka lihat (pencak silat) sangat di luar ekspetasi mereka. Mereka pengin banget kolaborasi secara gambar dan karakter Indonesia. Gambar Hollywood, teknisnya Indonesia.
Kalau perbedaan persiapan film Indonesia dan luar negeri seperti apa?